Saturday, 1 February 2014

Kritik & Esai Sastra


Kritik & Esai


Kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan yang terkadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruknya suatu hasil karya (KBBI, 2005:601). Dalam hal ini kaitannya dengan karya sastra, kritik sastra diartikan sebagai tanggapan atau respon pembaca terhadap hasil karya sastra, baik itu berupa karya puisi ataupun prosa seperti cerpen maupun novel. Kritik sastra ditulis secara sistematis dan di dalamnya terdapat penilaian baik buruk. Panjang pendeknya sebuah tulisan kritik tidaklah ditentukan. Kritik sastra bisa ditulis panjang atau pendek sesuai dengan kebutuhan dan kedalaman isi. Meskipun mengungkapkan pandangan penulis, kritik tetap harus ditulis secara objektif karena berlandaskan sebuah hasil karya yang real.

Esai diartikan sebagai karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas melalui sudut pandang pribadi penulisnya (KBBI, 2005:308). Menurut H.B. Jassin, esai adalah uraian yang membicarakan bermacam ragam, tidak tersusun secara teratur tetapi seperti dipetik dari bermacam jalan pikiran. Dalam esai terlihat keinginan, sikap terhadap soal yang dibicarakan, kadang-kadang terhadap kehidupan seluruhnya. Sementara itu, pendapat dari Soetomo menyebut bahwa esai adalah sebagai karangan pendek mengenai suatu masalah yang kebetulan menarik perhatian untuk diselidiki dan dibahas. Pengarang mengemukakan pendiriannya, pikirannya, cita-citanya, atau sikapnya terhadap suatu persoalan yang disajikan.

Berdasarkan uraian-uraian di atas, dapat ditarik simpulan mengenai definisi esai yakni karangan berbentuk prosa yang mengungkapkan berbagai pandangan mengenai suatu masalah berdasarkan sudut pandang penulis. Berbeda dengan kritik, esai sastra lebih bersifat subjektif, uraiannya cenderung lebih pendek dibanding kritik sastra sebab hanya bersifat menerangkan dan esai sastra ini akan cenderung tidak teratur sistematikanya.

Kritik maupun esai sastra memiliki tujuan yang selalu sama, yakni mengekspresikan opini. Kritik sastra dan esai ini merupakan suatu cabang dari ilmu sastra dalam pengadaan analisis, penafsiran, serta penilaian sebuah teks sastra. Orang yang melakukannya disebut kritikus sastra. Dia diharapkan memahami terlebih dahulu tentang ilmu sastra sebelum membuat sebuah kritik sastra. HB. Jassin pernah berpendapat bahwa kritik sastra adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil karya sastra. Oleh karena itu, seorang kritikus sastra akan dianggap sebagai juru obat. Jika karya sastra telah diresensi oleh seorang kritikus terkenal, maka karyanya dianggap bermutu dan bernilai sastra tinggi.

Ciri-ciri kritik sastra dan esai yang baik adalah selalu mempertimbangkan  empat komponen berikut ini.
1. Data atau fakta
2. Inference atau kesimpulan
3. Evaluasi atau judgment
4. Penilaian
Menulis Kritik Sastra

Untuk dapat menulis kritik dan esai dengan baik diperlukan latihan yang terus-menerus. Sebagai langkah-langkah menulis kritik dan esai perlu kalian perhatikan hal-hal berikut.

1. Menentukan tema atau topik yang akan ditulis/dikritik.
2. Mengumpulkan bahan-bahan referensi pendukung.
3. Mengidentifikasi unsur-unsur yang mendukung dan yang kontra.
4. Memilih unsur-unsur yang dapat mendukung tema.
5. Memulai untuk menulis kritik atau esai.
6. Membaca dan melakukan pengeditan ulang untuk revisi.
7. Mengirimkan ke media massa cetak


Prinsip- prinsip Penulisan Kritik dan Esai

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis kritik dan esai  suatu karya sastra, yaitu sebagai berikut.

  1. Setiap kritikus yang cakap harus memerhatikan berbagai hal yang terdapat  pada setiap karya sastra.
  2. Kecermatan dalam mengungkapkan berbagai hal yang terdapat dalam karya  sastra tersebut tergantung pada tingkat ketajaman perasaan kritikus.  
  3. Kritikus agar dapat menangkap kepribadian karya sastra harus melalui  rekreasi artistik.
  4. Kritikus harus tahu bahasa yang digunakan oleh sastrawan atau harus akrab dengan berbagai jenis gaya bahasa/idiom, komposisi, latar belakang kebudayaan.


Aspek dalam menulis kritik sastra dan esai

1.        Aspek historis, yaitu berkaitan dengan watak dan orientasi kesejarahan (mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan sastrawan dan menafsirkan hasrat keinginan berdasarkan minat sastrawan serta latar belakang budayanya).
2.        Aspek rekreatif, yaitu menghubungkan apa yang ditangkap/yang telah diungkapkan sastrawan, menuliskan kesan-kesan tentang pengalaman rohani yang diperoleh dari karya sastra yang telah dibaca.
3.        Aspek penghakiman, yaitu berkaitan dengan nilai-nilai dan kadar artistiknya.


Kriteria penentuan nilai dalam menulis kritik sastra dan esai

1.      Estetik, yakni pencapaiannya sebagai karya seni.
2.      Epistemik, yakni tentang kebenaran-kebenaran.
3.      Normatif, yakni tentang arti kepentingan, keagungan, dan kedalamannya.
Referensi:

http://www.scribd.com/doc/25268333/19/D-Menulis-Kritik-dan-Esai


No comments:

Post a Comment