Permasalahan Remaja Dalam Keluarga
Kerangka :
·
DAMPAK
PERCERAIAN ORANG TUA PADA KEHIDUPAN REMAJA
·
PERAN
ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN REMAJA
·
PERAN
REMAJA DALAM LINGKUNGAN KELUARGA
Tujuan :
·
mengetahui dampak perceraian orang tua terhadap
remaja
·
mengetahui peran orang tua terhadap perkembangan
remaja
·
dan memperjelas peran remaja dalam lingkungan
keluarga
1. DAMPAK PERCERAIAN
ORANG TUA TERHADAP REMAJA
Pada awal masa
remaja, banyak anak dari keluarga-keluarga yang retak telah tersandung ke dalam
sarang lebah malapetaka kaum remaja termasuk nilai-nilai yang merosot, tingkah
laku seksual terlampau dini, penggunaan obat-obat terlarang dan tindakan
kejahatan. Ada
pula sejumlah bukti, meskipun tidak begitu kuat, bahwa anak-anak dari
keluarga-keluarga dengan tingkat konflik dan perceraian yang tinggi mengalami
lebih banyak depresi, kecemasan dan menarik diri.
Tidak dapat
disangkal bahwa anak-anak menjadi sedih dan bila mereka menyaksikan perkelahian
orang tuanya. Faktor yang paling berat dalam kasus perceraian adalah bagaimana
memberikan pengaruh dan bagaimana memulihkan kembali hubungan yang baik dan
stabil, menciptakan keakraban bagi kedua orang tua. Pengaruh orang tua dapat
menciptakan kekuatan pada diri anak. Penggaruh ini akan tetap bertahan sampai 5
tahun berikutnya. Kebiasaan mengunjungi masih penting bagi sebagian besar
remaja. Meskipun demikian, kasus perceraian itu tetap membawa dampak dalam
perkembangan sosial dan emosi remaja .
Banyak para
peneliti menemukan bahwa anak yang diasuh satu orang tua akan jauh lebih baik
dari pada anak yang diasuh keluarga utuh yang diselimuti rasa tertekan.
Perceraian dalam keluarga, tidaklah selalu membawa dampak negatif. Sikap untuk
menghindari suatu konflik, rasa tidak puas. Perbedaan paham yang terus-menerus,
maka peristiwa perceraian itu satu-satunya jalan keluar untuk memperoleh
ketentraman diri. Perceraian dalam keluarga manapun merupakan peralihan besar
dan penyesuaian utama bagi remaja karena akan mengalami reaksi emosi dan
perilaku karena “kehilangan” satu orang tua. Bagaimana remaja bereaksi terhadap
perceraian orang tuanya sangat dipengaruhi oleh cara orang tua berperilaku
sebelum, selama dan sesudah perpisahan. Remaja akan membutuhkan dukungan,
kepekaan, dan kasih sayang yang lebih besar untuk membantunya mengatasi
kehilangan yang dialaminya selama masa sulit ini. Mereka mungkin akan
menunjukkan kesulitan penyesuaian diri dalam bentuk masalah perilaku, kesulitan
belajar, atau penarikan diri dari lingkungan sosial.
Reaksi anak
berbeda-beda terhadap perceraian orangtuanya. Semua tergantung pada umur,
intensitas serta lamanya konflik yang berlangsung sebelum terjadi
perceraian.Setiap anak menanggung penderitaan dan kesusahan dengan kadar
yangberbeda-beda. Anak-anak yang orangtuanya bercerai, terutama yang sudah
berusia sekolah atau remaja biasanya merasa ikut bersalah dan bertanggung jawab
atas kejadian itu juga merasa khawatir terhadap akibat buruk yang akan menimpa mereka. Bagi remaja , perceraian merupakan
kehancuran keluarga yang akan mengacaukan kehidupan mereka. Paling tidak
perceraian tersebut menyebabkan munculnya rasa cemas terhadap kehidupannya di
masa kini dan di masa depan.
Dampak Perceraian jangka pendek :
Umumnya remaja yang
orangtuanya bercerai dilanda perasaan-perasaan kehilangan (hilangnya satu
anggota keluarga: ayah atau ibunya), gagal, kurang percaya diri, kecewa, marah,
dan benci .
Mereka biasanya
kehilangan minat untuk pergi dan mengerjakan tugas-tugas sekolah, bersikap
bermusuhan, agresif depresi, dan dalam beberapa kasus ada pula remaja yang
nekat mengakhiri hidupnya
mereka
menampakkan beberapa gejala fisik dan stres akibat perceraian tersebut seperti
insomnia (sulit tidur), dan kehilangan nafsu makan .
Dampak jangka panjang :
pada
saat dewasa, remaja menjadi takut untuk menikah. Dia khawatir perkawinannya
nanti akan mengalami nasib yang sama seperti orangtuanya.
pada saat dewasa remaja
menjadi membenci laki-laki atau perempuan karena menganggapnya sama dengan ayah
atau ibunya yang telah menghancurkan keluarganya.
2. PERAN
ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN REMAJA
Remaja
adalah individu yang masih mencari jati diri. Mereka sangat rawan akan pengaruh
negatif dari lingkungannya. Oleh karena itu peran orang tua ketika anak
menginjak usia remaja sangat penting. Sekarang ini, remaja sangat berbeda
dengan remaja zaman dulu. Selain karena faktor zaman, pengaruh lingkungan yang
mudah sekali memberikan kemudahan; membuat mereka menjadi individu-individu
yang lemah, manja dan terlalu cepat menyerah. Semangat yang mendarah daging
dari kakek neneknya terhambat oleh pengaruh lingkungan yang kejam. Tanpa arahan
dan petunjuk dari orang tuanya, mereka tidak akan bisa keluar dari lubang jarum
yang siap menerkap. Sayangnya, orang tua yang mempunyai pengaruh penting bagi
kelangsungan hidup anaknya; kurang bisa memainkan peran dengan baik. Orang tua
kadang kala membandingkan keadaan mereka ketika masih kecil dengan keadaan
anaknya sekarang. Padahal banyak sekali perbedaan situasi ketika dulu dengan
sekarang. Mulai dari hal yang kecil, seperti sikap kritis yang ditunjukkan anak
di awal perkembangan; sampai hal yang besar, seperti sikap berontak anak di masa
remajanya.
Orang tua juga sering kali membandingkan anaknya dengan anak orang lain yang lebih pintar, penurut, alim dan sopan. Padahal, setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing; orangtua sebaiknya tidak menjadikan anak mereka seperti anak orang lain. Mereka boleh berharap lebih tetapi jangan memaksa mereka menjadi seperti yang orang tua inginkan. Orang tua harus bisa bersikap bijaksana. Orang tua harus bisa menjadi sosok yang dekat dan tahu segala hal tentang anaknya. Biarkan mereka menjadi dirinya sendiri. Berilah mereka kesempatan untuk bertanggung jawab dan mengetahui resiko yang akan diterima. Dengan memahami karakter dan situasi yang mereka hadapi, orang tua akan membantu anaknya mencari jati diri mereka sebenarnya menjelang usia remaja.
Remaja sekarang lebih rawan terkena dampak negatif dari lingkungan. Lemahnya benteng pertahanan mereka serta semakin gencarnya media massa, baik elektronik maupun cetak, melahirkan generasi-generasi pemimpi yang tak mau bangun dari mimpinya. Oleh karena itu, selain peran orang tua yang cukup penting dalam mengarahkan anaknya; peran media massa juga turut andil di dalamnya. Bagaimana orang tua menyikapi fenomena seperti itu? Pertanyaan seperti itulah yang seharusnya lebih ditekankan untuk di bahas dari pada menguak terlalu banyak. Dengan berorientasi dengan cara menangani bukan menguak kembali latar belakang masalah, kenakalan remaja akan sedikit demi sedikit terobati. Dengan memaksimalkan peran orangtua dan guru dalam mendidik remaja serta meminimalisir pengaruh negatif lingkungan sekitar remaja akan terselamatkan dari sihir dunia yang menyesatkan. Dan untuk kedepannya, masa depan generasi penerus bangsa akan juga terjaga. Jika keadaan seperti ini, dunia akan terlindungi dari kehancuran yang di sebabkan oleh manusia itu sendiri.
3.PERAN REMAJA DALAM LINGKUNGAN KELUARGA
Di usia remaja, seseorang biasanya memiliki
masalah-maslahnya sendiri. Walaupun tidak dialami oleh semua remaja, salah satu
masalah mereka adalah dengan orang tua. Pernahkah kamu merasa orang tuamu tidak
memahamimu? Atau kamu merasa apa saja yang kamu lakukan salah dimata mereka.
Sebenarnya apa yang terjadi dengan kamu dan orang tuamu? Mengapa hubungan
kalian tak sebaik dulu ketika kalian masih anak-anak.
Peran remaja sebagai Anak Dalam Keluarga
1. Seperti halnya masa kanak-kanak, para remaja masih
membutuhkan orang tuanya, masing tergantung kepadanya, masih dipengaruhi orang
tuanya. Akan tetapi remaja mulai memiliki pandangan sendiri bahwa dia memiilki
dirinya sendiri. Dimana remaja mulai banyak menyukai kegiatan diluar rumah dan
memasuki dunia yang lebih luas. Mereka merasa dapat mengarahkan dirinya
2. Perjuangan untuk emansipasi (permainan hak). Untuk
mencapai status orang dewasa para remaja harus mengurangi ketergantungannya
terhadap orang tua. Mereka harus mempersiapkan untuk menerima dan menjalankan
peranan orang dewasa. Perjuangan kearah persamaan hak ini seringkali penuh
konflik dan kecemasan baik bagi para remaja sendiri maupun orang tuanya
3. Apabila semuanya berjalan dengan baik, mereka akan
menempati kedudukannya diantara orang dewasa yang sebaya. pada tahap ini
pengaruh orang dewasa belum hilang. Banyak remaja diusia belasan tahun yang
memberontak terhadap pandangan dan sika-sikap orang dewasa. Namun pada usia dua
puluhan tahun mereka menganut pandangan serta sikap tadi sebagai sesuatu yang
benar.
Interaksi orang tua dan anak remajanya
1.
aspek obyektif
Adalah keadaan nyata dari pristiwa yang terjadi pada saat
interaksi antara anak dan orang tua berlangsung.
1.
aspek subyektif
Adalah keadaan nyata yang dipersepsi remaja pada saat
interaksi dengan orang tua berlangsung.
Tidak jarang remaja cenderung menggunakan aspek subyektif
ketika berinteraksi dengan orang tuanya. Misalnya, orang tua yang bertindak
agak keras terhadap remaja karena karena merasa khawatir dan cemas terhadap
anak remajanya ternyata justru dipersepsikan oleh remaja sebagai memarahinya.
Padahal, sesungguhnya orang tua bermaksud melindunginya.
Hubungan Remaja Dengan Orang tua
Aspek yang perlu diperhatikan dalam membina hubungan baik
dengan keluarga terutama orang tua sehubungan dengan peran remaja sebagai anak
dalam keluarga
1.
Adanya sikap saling menghargai dan menghormati hak dan kewajiban antar anggota
keluarga, baik itu anak terhadap orang tua maupun sebaliknya.
2.
Keterlibatan remaja sebagai anak dalam membicarakan dan memecahkan masalah yang
dihadapi keluarga
3.
Adanya toleransi anak terhadap orang tua maupun sebaliknya terhadap perbedaan
pendapat
4.
Antara anak dan orang tua harus memiliki kemampuan untuk memberikan alasan yang
masuk akal terhadap suatu perbuatan atau keputusan yang diambil
5.
Adanya keterbukaan dan komunikasi yang baik antara anak-orang tua. Sehingga
orang tua memiliki kepercayaan penuh terhadap apa yang dilakukan anak diluar
sepengetahuan mereka, dan anakpun memiliki seseorang yang tepat untuk
berdiskusi dan mencari solusi permasalahan mereka.
6.
Orang tua memberikan perasaan aman dan bebas kepada anak untuk mengadakan
eksplorasi dalam rangka mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Sedangkan anak
harus memiliki tanggung jawab untuk mempergunakan kebebasan.
7.
Masing-masing anggota keluarga harus memiliki perasaan saling menyayangi,
menciptakan keakraban, dan meluangkan waktu untuk bersama keluarga.
8.
Antara orang tua dan anak harus saling menaati peraturan tetapi tidak cenderung
mengancam.
Kesimpulan :
Peran orang tua sangat penting
bagi remaja dalam kehidupan rumah tangga karena hubungan antara kedua orang tua
berdampak langsung kepada kehidupan remaja dan perkembangan pada diri remaja .
hubungan baik yang terjalin antara orang tua dan remaja sangat mempengaruhi
perilaku remaja yang positif dan keharmonisan dalam keluarga.
No comments:
Post a Comment