Bagian Busur Biola
Bagaimana cara mengajar biola pada anak balita
Biola adalah sebuah alat
musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar
(G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada
yang paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello
dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat
musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol.
Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan
biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat
pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola
untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel
tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga
dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah
kirinya.
A. BAGIAN
– BAGIAN DARI BIOLA :
a. Badan
Biola
Badan
biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu
yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang,
atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian
bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan
lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang
baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir.
b. Leher
Biola
Leher
biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan
samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu
eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin
biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang
sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu
eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol,
biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan
untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama
di bagian badan biola.
c. Jembatan
Biola
Jembatan
biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan:
lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam
bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan
menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah
dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.
d. Bagian
Ekor
Bagian
Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam
masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi
penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang
lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau
menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas
suara yang dihasilkan.)
B. BUSUR
BIOLA
Busur
biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang
dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat
semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau
mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut
juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.
C. SENAR
BIOLA
Senar
dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu
ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri
logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan
lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih
besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar
sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih
hangat, seperti suara nyanyian.
D. UKURAN
BIOLA
Anak-anak
yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan
biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10,
1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola
berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil). Panjang badan (tidak
termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih
kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2
sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran sekitar 40
cm. Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak,
biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai
menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan
ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Anak balita
adalah anak yang telah menginjak usia di atas 1 tahun atau lebih populer dengan
pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa balita merupakan usia penting
dalam tumbuh kembang anak secara fisik. Pada masa ini anak biasanya rasa ingin
tahu anak sangat besar pada masa ini lah kita dapat mengenalkan dan mengajar
kan musik kepda anak agar iya mempunyai suatu motivasi dalam bermain suatu alat
musik.
Menciptakan
lingkungan yang mencintai musik. Dengan cara :
* Bernyanyilah bersama si
kecil
Setiap kali mendengar nyanyian di radio, tape, atau teve, ikutlah bersenandung. Tak usah khawatir jika suara Anda sumbang, serak, atau tak hapal syairnya. Yang paling penting, buat interaksi musik ke diri anak dan tunjukkan bahwa Anda mencintai musik. Dengan ikut bersenandung atau bersiul, itu sudah merupakan musik merdu di telinga si kecil.
Setiap kali mendengar nyanyian di radio, tape, atau teve, ikutlah bersenandung. Tak usah khawatir jika suara Anda sumbang, serak, atau tak hapal syairnya. Yang paling penting, buat interaksi musik ke diri anak dan tunjukkan bahwa Anda mencintai musik. Dengan ikut bersenandung atau bersiul, itu sudah merupakan musik merdu di telinga si kecil.
* Hidup bersama musik
Nyalakan radio, tape, atau CD. Biasakan mereka mendengar musik, menari dengan musik, dan ciptakan segala aktivitas dengan musik. Jadikan musik sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak Anda.
Nyalakan radio, tape, atau CD. Biasakan mereka mendengar musik, menari dengan musik, dan ciptakan segala aktivitas dengan musik. Jadikan musik sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan anak-anak Anda.
* Mainkan segala jenis musik
Anak-anak dapat menerima segala macam jenis musik. Dengan mendengarkan berbagai macam penyanyi dan ragam lagu, berarti Anda sudah melakukan stimulasi untuk menciptakan lingkungan yang musikal. Selain itu, anak juga akan mengetahui kekayaan khasanah musik.
Anak-anak dapat menerima segala macam jenis musik. Dengan mendengarkan berbagai macam penyanyi dan ragam lagu, berarti Anda sudah melakukan stimulasi untuk menciptakan lingkungan yang musikal. Selain itu, anak juga akan mengetahui kekayaan khasanah musik.
* Ikut Bernyanyi
Bernyanyilah atau siulkan nada-nada awal dari sebuah nyanyian yang dikenal si kecil. Ajak anak untuk melanjutkan atau menyelesaikan kalimat dari lagu tersebut.
Bernyanyilah atau siulkan nada-nada awal dari sebuah nyanyian yang dikenal si kecil. Ajak anak untuk melanjutkan atau menyelesaikan kalimat dari lagu tersebut.
* Menonton pertunjukan
Ajak anak menonton pertunjukan atau konser untuk anak-anak seperti operet, balet, atau drama musikal.
Ajak anak menonton pertunjukan atau konser untuk anak-anak seperti operet, balet, atau drama musikal.
* Sediakan bacaan tentang
musik
Bacakanlah cerita tentang riwayat hidup musisi terkenal. Selain isi cerita yang menarik, juga bisa menggugah semangat anak untuk makin mencitai musik.
Bacakanlah cerita tentang riwayat hidup musisi terkenal. Selain isi cerita yang menarik, juga bisa menggugah semangat anak untuk makin mencitai musik.
* Ikutkan
Les privat musik atau di sebuah sekolah musik
Daftarkanlah anak pada kursus musik
atau olah vokal. Di situ, anak akan dilatih bernyanyi, menari, sambil sekaligus
belajar mengenal alat-alat musik yang sederhana. Jika anda ingin Anak lebih
terpantau perkembangannya dapat dengan memilih les privat musik, guru datang ke
rumah Anda
* Menari diiringi musik
Hampir tak ada anak yang tak suka menari. Biasanya mereka menyanyi sambil menari, bahkan berteriak sambil menggerak-gerakkan badannya.
Hampir tak ada anak yang tak suka menari. Biasanya mereka menyanyi sambil menari, bahkan berteriak sambil menggerak-gerakkan badannya.
* Unjuk Kebolehan
Jika anak Anda belajar main biola atau alat musik lainnya, mengapa tidak diminta tampil untuk menunjukkan kebolehannya? Mintalah ia mendemonstrasikan kebolehannya di hadapan nenek-kakeknya dan keluarga besarnya. Buatlah rekaman video dari pertunjukan ini dan berikan sebagai hadiah spesial kepada kakek dan neneknya.Dengan cara seperti itu, si anak akan merasa bangga dan terpacu untuk lebih mencintai musik.
Jika anak Anda belajar main biola atau alat musik lainnya, mengapa tidak diminta tampil untuk menunjukkan kebolehannya? Mintalah ia mendemonstrasikan kebolehannya di hadapan nenek-kakeknya dan keluarga besarnya. Buatlah rekaman video dari pertunjukan ini dan berikan sebagai hadiah spesial kepada kakek dan neneknya.Dengan cara seperti itu, si anak akan merasa bangga dan terpacu untuk lebih mencintai musik.
Cara yang tepat mengajarkan musik kepada balita?
- Mainkan berbagai jenis musik: klasik, jazz, pop, reaggae, musik etnis dan beragam musik lain.
- Buat pojok musik berisi berbagai alat musik buatan sendiri.
- Nyanyikan lagu dengan siulan, minta anak menebak judul lagu yang Anda siulkan.
- Ajak anak mengenali ritme dan ketukan dalam setiap kegiatan. Misalnya saat joging dengan Anda, atau ketukan bunyi orang memukul palu dan sebagainya.
- Perkenalkan anak berbagai instrumen dan biarkan ia memainkan alat tersebut.
- Ajak anak menonton konser musik. Meski tak bisa tahan lama mendengarkan konser, mendengar musik live adalah stimulasi yang baik.
- Masukkan anak dalam kursus musik. Tak perlu mengajarkan instrumen musik khusus bagi si 5 tahun. Cobalah mengikutsertakannya dalam kelompok mengenal musik secara sederhana. Berbagai metode belajar kursus musik kini diterapkan. Salah satunya, metode Suzuki yang mengajar anak memainkan nada dari ingatannya pada permainan biola atau alat musik lain. Metode lain seperti Dalcroze, Kodaly dan Orff lebih fokus pada gerakan tubuh, latihan suara dan improvisasi dengan xylophone.
Selain belajar, anak juga bisa diarahkan agar bisa
menciptakan musik. Tapi, tentu saja musik yang sangat sederhana ala balita.
Caranya:
- Ajak anak bereksperimen menghasilkan nada dan irama dengan alat dapur yang cukup aman: panci, wajan yang dibalik lalu pukul-pukul dengan kayu atau alat masak lain.
- Isi botol-botol dengan kerikil atau biji-bijian. Goyang-goyang untuk menghasilkan musik perkusi yang unik. Bisa juga Anda perdengarkan sebuah lagu, dan iringi lagu tersebut dengan musik botol anak.
- Gelas diisi air pun bisa menjadi media bermusik yang menyenangkan. Isi gelas-gelas dengan air setengahnya. Sentuh ujung bibir gelas dengan garpu atau sendok. Hasilnya, bunyi yang luar biasa menarik!
cara yang tepat untuk mengajar biola
pada anak balita ialah metode Suzuki.
Karena Metode
Suzuki yang disebut juga talent education (pendidikan bakat) – adalah metode
dengan pendekatan ”pembelajaran bahasa ibu”. Metode ini meyakini adalah bakat
sesungguhnya bisa ’diciptakan’ dari proses pembelajaran. Didasari oleh
pengamatan akan bagaimana proses seorang anak belajar ”bahasa ibu” nya, Suzuki
mengaplikasikannya dalam mengajar musik. Seorang anak belajar bahasa sejak
dari kandungan ibunya. semua orang tidak akan merasa susah atau membenci bahasa
ibunya sendiri. Tidak pernah ada orang yang menyerah untuk belajar bahasa di
tengah jalan. Tidak juga ada yang berpikir bahwa itu sesuatu yang mustahil.
Semua berjalan alami, tanpa pernah ada yang menyadari, bahwa proses sampai anak
menguasai berjuta-juta kosakata, mampu berbicara, lalu bercerita, lalu
berpidato dan seterusnya adalah proses yang panjang.
Demikian pula yang seharusnya terjadi ketika
anak belajar musik. Pembiasaan sedini mungkin, latihan terus menerus sampai
menjadi suatu kebiasaan, dan kesabaran dalam menanti hasil belajar adalah
syarat utama yang harus dimiliki siswa dan orang tua yang menggunakan metode
Suzuki.
Suzuki percaya, setiap manusia lahir
dengan potensi yang tinggi. Mereka punya hak untuk berkembang dengan maksimal.
Lingkunganlah yang akan membentuk pribadi seorang anak. Jika lingkungan belajar
(hal apapun juga) difasilitasi seperti anak belajar bahasa, niscaya anak dapat
belajar dengan baik. Apa saja itu?
Mari kita bayangkan ketika kita akan mengajari
anak bayi berbicara. Bayi perlu mendengar kosakata dan dialek dari orang-orang
di sekitarnya. Ketika dia mulai siap, dia akan menirukan sedikit atau sebagian
dari kata-kata itu. Belum sempurna –memang-, dia harus mencoba berulang-ulang
sampai dia dapat menyampaikan kata/kalimat dengan benar. Sambil si bayi terus
menambah keahlian baru, orang tuanya harus segera menyempurkan setiap
kesalahan yang mungkin dia buat. Nah, demikianlah metode Suzuki mengajar anak
bermain musik. Dari banyak mendengar (atau melihat) musik (yang baik), anak
dilatih untuk dapat bermain dari apa yang ia dengar. Proses ini harus dilakukan
berulang-ulang sampai anak dapat memainkan suatu lagu/bunyi dengan baik.
Setelah itu, ia akan menambah dan menyempurnakan permainannya hingga ia semakin
mahir memainkan alat musik.
Metode ini dapat diaplikasikan pada
anak-anak mulai dari 3 tahun. Bahan belajar untuk metode ini telah disusun
secara sistematis. Pada awalnya mungkin tampak lambat, namun dasar yang
dibentuk sungguh merupakan fondasi yang kuat untuk jenjang berikutnya. Dengan
metode Suzuki semua anak pasti bisa bermain musik dengan baik!!!
Metode Suzuki mungkin bisa menjadi
jawaban dari kerinduan orang-orang yang menginginkan pendidikan yang lebih baik
untuk anak-anaknya. Pada awalnya, penggunaan metode ini adalah untuk mengajar
musik Biola. Namun kini, metode ini sudah banyak diaplikasikan di banyak
instrument musik lainnya seperti Piano, Cello, Flute, Gitar, dll. Filosofi yang
terkandung di dalamnya, tidak hanya berguna untuk belajar musik, namun juga
mengingatkan kita tentang bagaimana menjadi orang tua yang lebih baik. Banyak
segi positif yang ditularkan oleh seorang Suzuki. Jika dirangkum, semuanya
kembali kepada hakekat manusia yang membutuhkan cinta.
No comments:
Post a Comment