- Ragam Musik Tradisi Daerah
Menurut keberadaannya, musik
daerah dibagi menjadi dua jenis, yakni :
- Musik Rakyat
Adalah musik daerah yang lahir
dan diolah oleh masyarakat desa, hidup dan berkembang di tengah-tengah rakyat
biasa dan tersebar sampai ke rakyat jelata. Ciri-ciri musik ini adalah
bentuknya yang sederhana dan teknik serta penciptanya tidak dikenal. Temanya
mengenai kehidupan sehari-hari rakyatnya. Contoh musik ini saat pernikahan,
kematian, panen, membatik, dan sebagainya.
- Musik klasik
Musik tradisional klasik ini
adalah musik rakyat yang dikembangkan di pusat-pusat pemerintahan lama seperti
kerajaan dan kesultanan. Musik ini digunakan saat upacara adat kerajaan. Musik
ini adalah musik ciptaan komponis yang sudah tertata dengan aturan yang baku.
Seperti pemakaian notasi, syair, cengkok vokal, ritme, danalat-alat yang
didasarkan pada konsep tertentu menurut gaya suatu daerah.
- Fungsi Musik
Umumnya musik berfungsi
sebagai sarana hiburan, namun bukan hanya sekedar sebagai sarana iburan saja,
juga sebagai sarana upacara ritual adat, dan sebagai media permainan. Contohnya
sebagai media permainan adalah lagu Cublak-Cublak Suweng(Jawa Tengah),
Ampar-Ampar Pisang(Kalimantan), dan Pok Ame-Ame(Betawi).
Bunyi-bunyian juga merupakan musik daerah,
misalnya irama kentongan, bedug, lonceng, dan alat musik sederhana yang sering
dipakai untuk memberitahu warga jika terjadi bencana alam, pencurian, atau
musyawarah desa. Akan tetapi iramanya berbeda-beda menurut peringatan yang
disampaikan.
- Tokoh Musik dan Komposisi Daerah
Berikut ini tokoh musik daerah
dan sumbangannya terhadap kesenian daerah :
- Musik gamelan Sunda dengan notasi da-mi-na-ti-la, oleh Raden Mahyar Angga Koesoemadinata, juga Koko Koeswoyo
- Angklung Sunda dengan tanggan nada diatonis (do-re-mi-fa-sol-la-si) oleh Daeng Soetikna.
- Gamelan Jawa dengan sistem sariswara oleh K. H. Dewantara dan KI Nartosabdo.
- Bentuk Instrumen
Instrumen musik daerah banyak
macamnya. Misalnya seperti bentuk tabung contohnya calung, angklung, kentongan,
suling, dan guntang. Bentuk bilah contohnya gambang, kolintang, saron, dan
gender. Bentuk pencon contohnya bonang, trompong, kromong, talempong,
totobuang, dan kangkanong.
- Unsur-Unsur Musik
A.
Irama
- Sifat Nada
Nada adalah suara terpilih
yang terdengar enak. Nada memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
- Tinggi Nada (PITCH);
- Panjang nada;
- Intensitas nada;
- Warna nada.
- Tangga Nada
Tangga nada terdiri dari
nada-nada yang bertingkat. Jarak nada yakni ½, 1, ½, dan 2. jarak ini
menentukan kemungkinan nada dan jenis tangga nada. Ada dua macam tangga nada
yaitu :
- Tangga Nada Diatonis
Terdiri dari 7 buah nada yang
berjarak 1 dan ½ nada. Tangga nada ini dibagi dua macam : diatonis mayor dan
diatonis minor.
- Tangga Nada Pentatonis
Terdiri dari 5 nada. Tangga
nada ini dibagi menjadi dua jenis pelog dan slendro.
- Pola Irama
Pola irama terbentuk dari
berbagai bunyi ritmis dan melodis.
- Birama
Merupakan pengelompokan
ketukan menjadi beberapa hitungan. Tanda birama yang kita kenal antara lain
2/4, ¾, 4/4, 6/8, dan sebagainya. Dalam penulisannya tiap kelompok diberi garis
pembatas yang dinamakan garis birama.
B. Syair
Syair adalah simbol bahasa
yang digunakan dalam mengekpresikan perasaan untuk mempermudah pendengar dalam
mencerna karya musik.
- Sajak Syair
Sajak syair bervariasi yakni
bersajak sama (aaaa, bbbb), bersajak selang (abab), bersajak peluk (abba), atau
bersajak patah (abcb, aaba).
- Bentuk syair
- Syair terikat, syair ini biasanya berbentuk pantun.
- Syair bebas, syair ini bergerak bebas dan tidak punya pedoman dalam penyusunannya.
C. Instrumen Musik
1. Instrumen melodis, alat musik yang
digunakan untuk memainkan nada atau melodi pada sebuah lagu. Contohnya : rebab,
angklung, kolintang, gambang, talempong, sasando, kecapi, siter, srunai dan
suling.
2. Instrumen ritmis, alat musik yang memberikan
irama tertentu dalam pergelaran musik. Contohnya : gong, kempul, kethuk,
kenong, kendang, marwas, dan tifa.
Pada musik gamelan
pengelompokan instrumen menurut fungsinya :
- Pemimpin irama : kendang;
- Pemangku irama : ketuk, kenong, kempul, gong dan kempiang;
- Pemimpin lagu : barung(bonang besar);
- Pemangku lagu :demung, slenthem;
- Pemangku yatmaka : gender, gambang dan celempung;
- Pembuka jenis nada : rebab;
- Peramai suasana : sitar, suling, keprak dan kecer.
Berikut ini unsur-unsur musik
yang lainnya :
1. Melodi, yaitu rangkaian sejumlah nada atau bunyi
berdasarkan perbedaan
tinggi rendah atau naik
turunnya.
2. Irama atau
Rytme, yaitu gerak teratur
karena munculnya aksen secara tetap.
3. Birama, yaitu bagian pendek-pendek dari suatu
lagu yang telah mempunyai irama
lengkap. Bagian-bagian dari
birama antara lain :
a. Garis birama : ada dua macam garis birama,
yaitu :
·
Garis
birama tunggal : berfungsi untuk membatasi jumlah ketukan.
·
Garis
birama ganda : berfungsi untuk memulai dan menutup lagu.
b. Tanda birama : tanda birama berbentuk
angka pecahan ( 2/4, ¾, 4/4, 6/8),
pembilang menunjukkan banyaknya
ketukan dalam satu birama, sedangkan penyebut
menunjukkan not yang nilainya satu ketukan.
Contoh : Tanda birama 4/4, artinya
Dalam satu birama ada 4 ketukan, dan not ¼
( ) nilainya satu ketukan.
4. Harmoni, yaitu keselarasan paduan bunyi.
5. Tempo.
Yaitu cepat lambatnya suatu
lagu dinyanyikan. Ada tiga jenis tanda tempo, sebagai berikut :
- Tempo lambat : Largo (lambat), adagio ( lambat penuh perasaan), grave (khidmat).
- Tempo sedang : Andante (sedang, secepat orang berjalan), Moderato(sedang),
- Tempo cepat : Allegro (cepat), Mars (secepat orang berbaris).
6. Dinamik
Yaitu keras lembut lagu dan
perubahannya. Tanda dinamik
dibagi menjadi tiga macam :
- Lembut : Piano (p = lembut), Pianissimo (pp = sangat lembut).
- Sedang : Mezzo piano (mp = sangat lembut), Mezzo forte (mf = setengah keras).
- Kuat : Forte (f = kuat), Fortissimo (ff = sangat kuat).
Musik
Daerah Setempat
A. Pengertian Lagu Daerah
Lagu daerah adalah jenis lagu berdasarkan atas budaya dan adat istiadat
dari suatu daerah tertentu. Di dalamnya terkandung makna, pesan untuk
masyarakat serta suasana/keadaan masyarakat setempat, dan bahasa yang dipakai
adalah bahasa daerah setempat.
B.
Ragam Lagu Daerah
Di Nusantara terdapat lagu-lagu daerah yang berdasarkan budaya dan adat
istiadat daerah masing-masing.
Di anataranya sebagai berikut :
- Lagu daerah asal Jawa
a.
Betawi : Kicir-kicir, Jali-jali, Wak-wak Gung,
Lenggang Kanggkung, Surilang.
b.
Jawa Barat : Bubuy
bulan, Manuk dadali, Cing cangkeling, Es lilin, dll.
c.
Jawa Tengah dan
Yogyakarta : Lir-ilir,
Cublak cublak suweng, Gundul-gundul pacul, Gambang suling.
- Lagu daerah asal Sumatera
a.
Nangroe Aceh Darussalam : Bungong Jeumpa, dll.
b.
Sumatera Utara
: Butet, Tading Maham, Rambadia, Tudung Periuk, Sigulempong, Alusi Au,
Nasonang Do Hitana Dua
c.
Sumatera Barat : Tudung Saji, Laruik Sanjo, Kambanglah Bungo, Mak Inang, dll.
d. Riau
: Timang-Timang, dll.
e. Sumatera Selatan : Gending Sriwijaya
- Lagu daerah asal Sulawesi
a. Sulawesi Selatan :
Anging Mamiri
b. Sulawesi
Utara : Miara Si Luri, O Ina Ni Keke
- Lagu daerah asal Kalimantan
a. Kalimantan Selatan : Ampar-Ampar Pisang
b. Kalimantan Barat :
Cik-Cik Periuk
c. Kalimantan Tengah : Tumpi Wayu
- Lagu daerah asal Bali dan Nusa Tenggara
a. Bali
: Janger, Macepet-cepetan, Cening Putri ayu
b. Timor
: Potong Bebek Angsa
- Lagu daerah asal Maluku dan Papua
- Maluku : O Yepo, Sarinande, Kole-kole, Lembe-lembe, Hura-hura cincin, Buka Pintu, Sayang Dilale, Hela Rotane.
- Papua : Apuse, Yamko Rambe Yamko
C. Fungsi Lagu
Daerah
Musik daerah berfungsi sebagai
:
1. Pengungkapan ekspresi kehidupan masyarakat
daerah tertentu;
2. Menggambarkan suasana atau keadaan daerah setempat;
3. Sebagai sarana hiburan bagi masyarakat
daerah setempat;
4. Sebagai pengiring pada upacara adat;
5. Untuk upacara ritual keagamaan masyarakat setempat.
A. ARANSEMEN
1. Pengertian
Aransemen
Aransemen berasal dari bahasa Belanda Arrangement, yang artinya penyesuaian
komposisi musik dengan suara penyanyi atau instrumen musik yang di dasarkan
atas sebuah komposisi yang ada sehingga esensi musiknya tidak berubah. Orang
yang melakukan aransmen lagu dikenal dengan sebutan Arranger atau peng-aransmen.
2. Macam-macam
Aransmen
a. Aransmen Vokal
Setiap lagu dapat disusun
aransmen khusus vokal, yaitu dalam dua suara, tiga suara, empat suara. Untuk menyusun aransmen
vokal, yang paling mudah adalah menyusun atransmen lagu dalam dua suara.
b. Aransmen
Instrumen
Untuk
menyusun aransmen ini harus disesuaikan dengan alat musik yang digunakan.
Semakin lengkap alat musiknya, semakin banyak kemungkinan variasi yang
diciptakan. Untuk
menyusunnya, kita harus berpedoman pada pengetahuan ilmu harmoni dan akord.
Bagian-bagian dari suatu aransmen musik dikenal dengan istilah Partituur.
c. Aransmen
campuran
Campuran
aransmen vocal dan instrumen. Teknik yang dilakukan adalah menggabungkan dua jenis arransmen yang telah
ada. Dalam aransmen campuran umumnya yang ditonjolkan adalah vokal. Untuk
mengendalikan keseimbangan dalam menampilkan aransmen yang telah disusun
diperlukan seorang pemimpin yaitu dirigen atau conductor.
B. Teori Dasar
Musik
1.
Nada
Nada adalah bunyi yang
teratur, artinya memiliki bilangan getar (frekwensi) tertentu dalam tiap detik.
Sifat nada adalah tidak dapat dilihat, akan tetapi hanya dapat didengar
(audio).
Berikut adalah istilah-istilah dalam nada :
1.
Tinggi
rendah nada atau pitch
2.
Panjang nada
atau durasi
3.
Kuat nada
4.
Warna nada
2.
Notasi
Notasi adalah sistem penulisan simbol dalam mewujudkan suatu lagu. Ada dua jenis notasi,
yaitu :
a.
Notasi angka
Notasi angka adalah penulisan lagu yang menggunakan simbol angka.
1
2
3
4
5
6 7
do
re
mi
fa
sol
la si
Notasi angka ditemukan orang Perancis yang bernama
Guido D
Arezzo (990 – 1050).
b. Notasi balok
Adalah simbol untuk menyatakan
tinggi rendahnya suara dalam bentuk gambar. Penulisan notasi balok diletakkan
pada sangkar
nada, yaitu
lima garis sejajar yang sama jaraknya. Jarak antara garis yang satu dengan yang lainnya
disebut spasi.
3.
Tanda diam
Tanda diam adalah simbol yang
menyatakan berapa lama dalam berhenti.
4. Tanda kunci
Tanda kunci berfungsi untuk menunjukkan letak titinada pada garis paranada. Ada
tiga macam tanda kunci, yaitu :
1. Kunci G ( Treble clef/kunci treble )
Tanda kunci G adalah tanda yang menunjukkan dimana
letak nada G pada garis paranada. Letak nada G pada garis paranada adalah pada
garis ke dua.
2. Kunci C
Ada lima bentuk kunci C yang masing-masing
menunjukkan dimana nada do berada. Ke lima kunci C tersebut adalah sebagai
berikut :
·
Kunci C Sopran;
·
Kunci C Mezzosopran;
·
Kunci C Alto;
·
Kunci C Tenor;
·
Kunci C Bariton.
3.
Kunci F ( Bass clef/kunci bass )
4.
Tanda Kromatik
Adalah tanda yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurunkan nada ½ tingkat lebih tinggi atau lebih rendah.
Tanda-tanda kromatik pada not balok ditulis tepat di depan kepala titi nada.
Macam-macam bentuk serta fungsinya adalah sebagai berikut :
- Nada yang mendapat tanda kres, simbol nadanya ditambah is, dan apabila
mendapat
tanda dobel kres ditambah is is.
- Nada yang mendapat tanda mol, simbol nadanya ditambah es,dan apabila
mendapat
tanda dobel mol, simbol nadanya ditambah es
es.
- Nada yang mendapat tanda pugar, simbol nadanya kembali ke nada
semula/nada
asli.
- Jika nada yang mendapat tanda mol nada A dan E, simbol nadanya cukup ditambah s saja.
6. Interval
Interval adalah jarak antara
nada yang satu dengan yang lainnya.
Musik
Daerah Nusantara
A.
PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI MUSIK DAERAH
1.
Pengertian Musik Daerah
Musik daerah
adalah musik yang berdasarkan atas budaya dan adat istiadat dari suatu daerah
tertentu. Fungsinya selain sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan dan kebiasaan
yang terjadi di daerah tersebut, musik daerah juga digunakan untuk kegiatan
upacara daerah oleh masyarakat setempat.
2. Ciri-ciri musik Daerah
Ciri-ciri musik daerah antara lain :
a. Mengandung suatu makna
b. Memuat pesan untuk masyarakat suatu daerah
c. Menggambarkan suasana suatu daerah
d. Menggunakan bahasa daerah
e. Irama dan melodinya bersifat sederhana.
B. MENGENAL BEBERAPA MUSIK DAERAH NUSANTARA
Berikut ini beberapa contoh musik daerah
yang ada di Nusantara.
1. Musik daerah Nanggroe Aceh Darussalam
Jenis alat musik yang banyak digunakan
adalah rebana, gambus, harubab, gedumba, marwas, bangsi/seruni (seruling). Dari
beberapa alat musik tersebut yang berfungsi sebagai melodi adalah
bangsi/seruni, sedang alat musik yang lain berfungsi sebagai ritmis.
2.
Musik Tradisonal dari Daerah
Sumatera Utara
a. Tata Ganing atau Gondang
Alat-alat musik yang digunakan adalah :
a. Gong
b. Gerantung, yaitu alat musik pukul semacam
gambang
c. Tanggelong atau nungneng,
d. Suling dengan nama seperti salodap,
salonat, sordam dan tarafair.
e. Arbab, hasapi, hapetan dan kulcapi.
b. Gondang Sambilan
Gondang sambilan adalah musik daerah
Sumatera Utara yang berbentuk ansambel gendang (drum), merupakan cirri umum
musik di daerah ini. Alat musik yang digunakan dalam ansambel gondang sambilan
adalah :
1. Sembilan buah gendang besar (gondang) yang
memiliki ukuran berbeda-beda;
2. Sekelompok gong yang memiliki kecil hingga
besar;
3. Sepasang timbal;
4. Serunai
3. Musik Nusantara daerah Nias
Musik daerah nias terdiri empat atau tiga
nada dalam satu oktaf. Alat musiknya:
a. Gong dengan berbagai ukuran.
b. Lagiya atau semacam rebab
c. Koko atau semacam kecapi atau celempung
d. Gendang yang panjang 3M dengan nama tamburu, gendera, cucu, fodrahi dan tabunara
e. Garputala
f. Sigu mbawa atau surune mbawa (seruling)
4. Musik Tradisonal dari daerah Sumatera barat
Musik daerah dari daerah Sumatera Barat
adalah Talempong. Ada dua jenis talemponga yaitu :
a. Talempong duduk
Talempong ini dimainkan dengan cara duduk
di atas alas. Biasanya dimainkan oleh anak-anak gadis.
b. Talempong pacik
Talempong jenis ini dimainkan dengan cara
dijinjing menggunakan ibu jari. Biasanya dimainkan oleh kaum pria.
·
Alat
musik yang dipakai dalam musik talempong adalah :
·
Alat
musik perkusi :
gendang, rebana, ketipung, gong dan talempong
·
Alat
musik tiup : bansi, saluang, puput tanduk, puput batang
padi, serunai dan seruling
·
Alat
musik pendukung
: biola, terompet, gitar
5. Musik Daerah Daerah Jawa Barat
a. Angklung
Angklung berasal dari Jawa Barat yang
terbuat dari bambu. Dalam sejarah, musik angklung dikenal dan digunakan
oleh masyarkat Sunda-Jawa Barat sejak abad XVI, sebagai alat tabuh daerah yang
dipakai untuk ronda, pesta, kegiatan yang lain yang ada di masyarakat Sunda.
Pada tahun 1928 Daeng Sutigna mengubah tangga nada pentatonis menjadi tangga
nada diatonis.
b. Calung
Adalah jenis musik daerah yang berasal
dari Jawa Barat. yang semuanya terbuat dari bambu. Cara memainkannya dengan
cara dipukul. Alat musik tersebut menggunakan bilahan bambu yang dinamakan
keprak.
6. Musik Daerah Daerah Betawi
a. Gambang Kromong
Musik daerah ini merupakn perpaduan antara
musik gamelan dengan musik barat yang menggunakan tangga nada pentatonis
(tionghoa). Alt musik yang digunakn adalah : gambang, rebab dan
biola.Kebanyakan syair lagunya berisi sindiran dengan pantun yang indah yang di
bawakan secara berpasangan. Gaya khas dalam pembawaan lagu adalah bersifat
humoris, gembira dan fleksibel. Contoh lagu yang populer dalam musik gambang
kromong adalah Jali-Jali.
b. Musik Tanjidor
Tanjidor adalah sekelompok pemusik yang
memainkan alat-alat musik logam yang tak bernada seperti tambur besar,
terompet. Musik Tanjidor biasanya digunakan pada upacara perayaan di desa atau
pesta rakyat.
7. Musik
Daerah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Musik Daerah daerah Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gamelan yaitu seperangkat alat
musik yang terdiri dari : saron, rebab, bonang, kendang, gender, gong.
Tangga nada yang digunakan adalah tangga nada pelog dan slendro.Notasi gamelan
yang menggunakan tanggad nada slendro memiliki 6 titi nada, yaitu : 1-2-3-5-6,
sedangkan tangga nada pelog memiliki 7 titi nada, yaitu : 1-2-3-4-5-6-7.
8. Musik
Daerah Daerah Kalimantan
Di antara musik daerah daerah Kalimantan
adalah Orkes Karawitan Banjar. Alat-alat musik yang digunakan dalam musik
daerah ini antara lain : rebab, gambang, gender, gendang dan suling diagonal.
9. Musik Daerah Daerah Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan memiliki musik daerah
yang dinamakan dengan nama gendang bulo. Alat musik yang digunakan dalam musik
ini antara lain :gendang, keso, hobo, atau puwi-puwi, basing-basing, popondi
atau tolindo, dan kecapi
10. Musik Daerah Daerah Papua
Alat musik yang ada di Papua banyak
berasal dari Maluku seperti Tifa, rebana, rebab dan gong. Alat musik yang ada
di Papua adalah genderang yang dihiasi dengan pahatan dan sekakas yang
digunakan untuk menarik ikan hiu dalam suatu perburuan di laut.
terima kasih! :)) semoga bermanfaat,
ReplyDeletepostingannya lengkap sekali. two thumbs up (y)(y)
Lagi butuh informasi begini, eh ketemu blog ini.. Informasinya lengkap banget. Thanks for sharing
ReplyDelete