Jenis-Jenis Batuan
Lapisan paling luar dari bumi adalah kerak bumi
(litosfer). Lapisan ini terdiri dari batu-batuan yang bahan dasarnya dari
pembekuan magma. Berdasarkan proses terjadinya, batuan-batuan tersebut dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Batuan beku
Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari magma yang membeku karena
pendinginan. Menurut tempat membekunya, batuan beku dapat dibedakan menjadi:
a. Batuan beku dalam/plutonik/abistik, yaitu batuan beku yang terbentuk
di dapur magma. Teksturnya relatif kasar, karena lambatnya pembekuan yang
terjadi. Misalnya: granit, diorite, gabro, sienit.
b. Batuan korok/ponfiri, yaitu batuan beku yang terbentuk di celah-celah
atau di dalam pipa gunung api (korok). Teksturnya agak halus, karena proses
pendinginannya lebih cepat dari batuan beku dalam. Misalnya: profir granit,
profir sienit, porfir diorit, porfir gabro.
c. Batuan beku luar/lelehan, yaitu batuan beku yang terbentuk karena
magma membeku di luar atau di permukaan bumi. Teksturnya relatif halus, karena
pembekuan berlangsung lebih cepat dari batuan beku korok. Misalnya: batu apung,
andesit, basalt, obsidian, riolit.
2. Batuan
sedimen/endapan
Batuan endapan, yaitu jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku yang
terkikis lalu mengalami proses pengangkutan dan diendapkan di tempat lain.
Batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan kriteria proses pembentukan dan
tenaga alam yang mengangkutnya.
a. Berdasarkan proses pembentukannya, dibedakan menjadi:
1. Batuan sedimen klasik, yaitu batuan sedimen yang hanya mengalami
proses mekanik atau hanya diangkut dari tempat asalnya, kemudian diendapkan di
tempat yang lain. Misalnya: batu pasir, batu konglomerat.
2. Batuan sedimen kimia, yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena
proses pelarutan secara kimia. Misalnya: batu kapur.
3. Batuan sedimen organik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari
sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Misalnya: batu bara
b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibedakan menjadi:
1. Batuan sedimen aeolis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga angin.
2. Batuan sedimen akuatis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air.
3. Batuan sedimen glasial yaitu hasil proses pengangkutan tenaga es.
4. Batuan sedimen marine yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air laut.
c. Berdasarkan tempat pengendapannya, dibedakan menjadi:
1. Batuan sedimen teritis, diendapkan di darat. Misalnya: tanah loss,
tanah pasir.
2. Batuan sedimen fluvial, diendapkan di sungai. Misalnya: batu pasir.
3. Batuan sedimen limnis, diendapkan di rawa/danau. Misalnya: tanah gambut.
4. Batuan sedimen marine, diendapkan di laut. Misalnya batu karang.
5. Batuan sedimen glasial, diendapkan di daerah es. Misalnya: batu lim.
3. Batuan
malihan/metamorf
Batuan malihan adalah batuan yang terbentuk karena adanya penambahan suhu
dan atau tekanan yang sangat tinggi. Batuan malihan dikelompokkan menjadi:
a. Batuan malihan termik (kontak), terbentuk karena penambahan suhu yang
tinggi dan perubahan secara kimia oleh intrusi magma panas. Misalnya: batu
pualam.
b. Batuan malihan dinamik (sintektonik), terbentuk karena penambahan
tekanan yang tinggi yang biasanya karena gaya
tektonik. Misalnya: batu bara dan batu sabak.
c. Batuan malihan pneumatolitik, terbentuk karena adanya pencampuran
unsur lain ke dalam batuan tersebut. Misalnya: batu kopas, turmalin (batu
permata), azurit (mineral pembawa tembaga).
JENIS JENIS BATUAN YANG MENYUSUN BUMI
Bumi kita tersusun atas beribu
jenis batuan.Baik batuan beku,sedimen,maupun metamorf.Pada artikel kali
ini,saya akan memaparkan jenis jenis batuan umum yang biasa kita
jumpai,antara lain :
1.Granit
Granit mempunyai tekstur peneris dan biasanya
granular. Batuan terdiri dari ortoklas yang unhedral/ mikroklin, sedikit
plagioklas (albite atau oligklas) dan kwarsa yang tak berwarna atau putih
dengan ebntuk yang tidak teratur. Kuarsanya mengisi ruang diantara
kristal-kristal yang lain. Mineral gelap seperti biotit, hornblende, augit
hanya dalam jumlah yang sedikit. Mineral accesosir lainnya contohnya adalah
magnetik, hematite, turmalin dan pirit. Jika biotit adalah adalah mineral gelap
yang ada maka disebut dengan granit biotit. Granit hernblande juga sering
dijumpai. Granit yang banyak mengandung phanocenit disebut granit porfisris.
Jenis yang lain granit olivin dan granit muskofit. Granit pada umumnya
mengandung 50% ortoklas (mikrolin), 2% plagioklas (albite atau digoklas), lebih
dari 20% kwarsa dan 3 – 15 % biotit.
2. Diorit
Batuan ini bertekstur feneris, mengandung
feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik yang
banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi mengandung
augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit.
Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam
(sodik) daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut
dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri
dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit
dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit,
dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah
abu-abu gelap hijau keabu-abuan.
3. Gabro
Gabro merupakan batuan basis dengan tekstur
fenekris. Didalam gabro, mineral gelap jumlahnya hampir sama dengan mineral
cerah, tetapi kebanyakan gabro mempunyai perbandingan yang bervariasi antara
mineral gelap dan mineral terang. Mineral-mineral silikat dalam jumlah yang
berarti adalah piroksin, biasanya augit dan ovilin, hornblende atau biotit ada
dalam jumlah sedikit. Jika piroksin mengkristal dalam sistem ortorombis,
batuannya disebut Neorit (suatu varietas dari gabro). Dalam gabro tertentu,
kwarsa, garnet dan kerundum ada dalam jumlah sedikit. Batuan gabbro yang
seluruhnya terdiri dari feldsfar labradorit kristalin kasar disebut
anortosit.Warna dari gabro hitam, hijau, dan abu-abu gelap.
4. Liparit
Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan
umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan
mungkin juga mineral berwarna gelap.
5. Andesit
Andesit merupakan batuan bertekstur halus dari
diorite, terdiri dari feldspar terutama plagioklas, tetapi plagioklas sodik
adalah tipe yang utama kwarsa tidak ada, tetapi ada mineral gelap seperti
hornblende atau augit. Jika hornblende atau augit yang banyak, maka batuannya
disebut dengan andesit hornblende atau andesit biotit. Warna dari andesit
abu-abu hijau, tetapi sering merah atau jingga. Andesit sulit dibedakan dengan
desit, latit, dan tracit. meskipun demikian kebanyakan andesit adalah
porfitis. Jika banyak penokrisnya disebut dengan porfir andesit. Jikan tanpa
penokris dengan absidian. Batuapung dari komposisi andesit juga diketemukan,
demikian juga tuff andesit dan breksi andesit.
6. Basalt
Basalt merupakan klompok dari gabro tetapi
berbutir halus yang mengandung mineral-mineral silikat gelap dan feldespar
dalam jumlah besar. Warnanya abu-abu gelap, hijau gelap, ciklat dan hitam.
Dalam basalt, augit dan olivin banyak tetapi hornblende dan biotit jarang atau
tidak sama sekali. Vatietas basalt yang mengandung kristal feldespar yang
panjang yang kedudukannya sekarang dan berasosiasi dengan augit disebut dengan
diabas. Basalt biasanya mengandung 50% plagioklas, 30% augit dan 10% olivin.
Basalt biasanya mempunyai tekstur butur halus dan batuannya berat. Jika
penokrisnya banyak disebut dengan porfir basalt.
7. Dasit
Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri
berwarna abu-abu terang, mineral plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar
lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan
10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam jumlah sedikit.
Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa
banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya
berbutir halus, tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.
8. Skoria
Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air
dan gelombang-gelombang gas lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff
lava), yang luabang-lubangnya lebih besar kalau dibandingkan dengan purnice.
Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.
9. Obsidian
Merupakan gelas volkanik dengan kilat seperti
kaca terang dan pecahan konkoidal yang bagus. Warnanya umumnya hitam, tetapi
warna lain seperti merah, coklat dan abu-abu. Wara ini tidak menunjukan tentang
komposisinya. Warna kebanyakan disebabkan oleh partikel seperti debu dari
magnetik atau hematite. Kebanyakan obsidian mempunyai berat jenis 2,4. Obsidian
terbentuk sebagai hasil pendinginan yang terlau cepat dari magma ekstrusif,
selain itu dapat juga dari hasil suatu magma yang viskus. Obsidian mempunyai
komposisi yang sebanding dengan batuanfanerik lainnya. Karena batuan “glassy”
tidak dapat diidentifikasi dengan mata biasa karena tak ada kristalnya,
analisis khemis diperlukan untuk menentukan komposisi yang tepat, meskipun
kebanyakan obsidian sebanding dengan granit dalam komposisinya.
10. Batu Apung
Batuapung adalah jenis batuan yang berwarna terang,
mengandung buih yang terbuat dari gelembung pendingin gelas dan biasanya
disebut juga batuan gelas volkanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma
asam oleg aksi letusan gunung api yang mengeluarkan meterialnya ke udara,
kemudian mengalami transfortasi secar horizontal terakumulasi sebagai batuan
piroklastis. Batuapung mempunyai sifat vesikular yang tinggi, mengandung jumlah
sel yang banyak akibat ekspansi buih gasalah yang terkandung didalamnya dan
pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi
gunungapi. Sedangkan mineral yang terdapat didalam batu apung adalah feldspar,
kuarsa, obsidian, kristobalit dan tridimit.
11. Breksi
Breksi merupakan bagian yang halus dari batuan
bersama dengan pengikat, mengeras menjadi massa
batuan. Pengikat berasal dari konglomerat/breksi sendiri karena adanya
pelarutan atau pengendapan kembali material batuan, yang biasanya terdiri dari
calcite, silikat, dan oksida besi. Matrik dapat berupa quartz, feldspar atau
clay.
12. Konglomerat
Konglomerat merupakan batuan sedimen klastis yang
tersusun dari fragmen yang memnulat dan berdiameter >2mm, sedangkan breksi
tersusun dari fragmen yang menyudut. Kebanyakan fragmen pada breksi atau
konglomerat adalah cusrtzite, vein, cuartz, chert, rhyolite dan batugaping.
13. Batu Pasir
Batu pasir tersusun dari fragmen berukuran 2mm.
Butir-butir pasir tersusun atas mineral quartz, chert, feldspar partikel batuan
dan kadang-kadang calcite atau dolmite. Batu pasir dapat dibedakan menjadi 3
tipe yaitu orthoquartazite, arkosa dan greywacke yang masing-masing mengandung
quartz, feldspar dan partikel batuan.
- Batuan pasir yang terutama tersusun dari quartz yang disebut puresandstone, jika pengikatnya silikat Calcareous sandston dan batu pasir yang pengikatnya material karbonat yaitu Calcite atau Dolmite. Agrilaceous Sandston adalah batu pasir yang pengikatnya matrik yang sangat halus dan liat. Bila lebih dari 95% terdiri dari butir quartz dan pengikatnya bukan silikat disebut quatzstone sandstone, sedangkan jika pengikatnya silikat disebut quartzitic sanstone.
- Graywackes berisi fragmen batuan, biasanya biasanya berukuran besar dan mengalami sortasi berisi matriks yang halus (>15%), terdiri dari mineral clay, chlorite, sericite, hometite dan chert. Greenstone atau schist atau mineral gelap seperti = auggite, serprntine, hornblende, dan bijih besi. Biasanya pengikat pada greywacke berupa : silty, muddy atau calcareous., penyusun utama greymacke ialah : quartz ( 20 070%), feldspar (> 50%) dan batuan (>20%). Pelapisamn pada greywacke bervariasi, ada yang masif, terutama yang berbutir kasar, tetapi sering didapatkan lapisan yang tipis pada batuan yang hulus. Jarang didapat cross bedding, hampir selalu ada ripple merk, jarang didapat fosil.
- c. Arkosa” merupakan batuan pasir yang mengandung feldspart + 20 – 30 % yang berasal dari batuan beku asam. Pada arkosa, feldspar tidak lebih dari 50 % . biasanya potash dan sedafeldspar lebih banyak dari feldspar. Quartz merupakan mineral klastis yang paling utama, sedangkan feldspar yang kedua, muscovite dan biotite ada dalam jumlah kecil. Arkose biasanya terikat bersama dengan calcite, oksida besi, mineral clay, sedang silikat jarang didapat. Umumnya arkosa berwarna ”light pink – pinkish – gray, karena adanya feldspar. Partikel pada arkosa kadang-kadang berbutir kasar, menyudut sampai agak membulat dan mengalami sortasi yang baik. pelapisan pada arkosa umumnya kurang, sering terjadi cross badding yang jelas.
14. Tufa Gelas
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang
disusun oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan
mineral gelas, dengan warna putih kekurangan, abu-abu dan kuning kecoklatan.
Kegunaan digunakan sebagai timbunan.
15. Batu Gaping
Batu Gapingmerupakan batuan carbonat yang paling
banyak terdapat, demngan kenampakan textur aphanitik sampai phanero-cristalin.
Warna putih keabu-abuan, abu-abu, abu-abu gelap, hitam, kuning, coklat, dan
lainnya oleh adanya kotoran-kotoran, oksid besi dan zat-zat organik. Limestone
berbutir mulus, pecahannya conchoidal. Bila ditetesi HCL memercik/berbuih.
Mudah larut terutama dalam air yang mengandung CO2 sehingga terjadi
lubang-lubang, celah-celah, diaklas- diaklas dan lainnya. tebal dapat dari
beberpa centimeter sampai beberapa ratus meter. Beberapa limestone seluruhnya
dapat terdiri dari butir-butir calcit. Keras dari limestone sangat
berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang lunak, agak keras, dan sebaginya,
tergantung dari texturnya. Selama proses pelapukan dari limestone, calcium
carbonatnya dapat terlarut, dan yang tertinggal adalah kotoran-kotorannya, yang
kemudian dapat terkonsentrasi dan membentuk clay atau loams yang berwarna merah
atau kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.
16. Travertin
Calcium carbonat tidak larut dalam air murni,
tetapi bila aornya mengandung CO2 maka calcium carbonat itu mudah
berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah tekanan atmosfer, air yang banyak
mengandung CO2 secara perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat,
terutama bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan tekanan yang
lebih besar dan kandungan CO2 nya lebih banyak, maka daya melarutkan
lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai permukaan bumi dibawah tekanan
atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan oleh proses evaporasi, dan
proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae).
Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang mata air itu disebut
travertine. Pada gua-gua kapur, terjadi pula pengendapan dari calcium carbonat
oleh tetesan-tetesan air secara perlahan-lahan yang terdiri dari
kristal-kristal halus dan kompak, yang disebut dengan dripstone. Warna putih,
kuning, atau cokelat. Struktur fibrous atau konsentris. Yang tumbuh dari bawah
disebut stalagnite.
17. Serpin
Serpin berasal dari lumpur yang mengendap.
Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, pada umumnya
sepertiga terdiri atas kuarsa, sepertiga bahan tanah, sepertiga bahan lain
termasuk karbonat, besi oksida, feldspar, dan zat organik. Berwarna abu-abu
kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagi bahan bangunan. Berasal dari
endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
18. Sekismika
Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional
dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan
kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih
halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk
lempeng (play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk
lempengan tersebut antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan
tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite,
hornblede, staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari
satu macam mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri
dari dua atau lebih mineral seperti calcite - sericalcite – albite
schist. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan
dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya :
garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic. Batuan-batuan
scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan
sandstone. Jika beberapa “ teksture asli batuan asal” masih ada, akibat tekanan
yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.
19. Genes
Ganes adalah batuan matemorf dengan
kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-lapis akibat pemisahan
mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi sekunder yang kasar.
Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat metamorfise, yang tinggi
bersama-sama dengan struktur pegunungan lipatan. Pada prinsipnya gneiss berasal
dari batuan beku silllicaous seperti granit, monozit kwarsa, syenite, dan
granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa dan batu pasir feldspatik.
Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat, sedangkan
mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna
bervariasi tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini
dihasilkan oleh pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh
perbedaan ukuran butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis.
Sering mengandung mineral-mineral metamorf yang lain seperti garnet, epidot,
tournaline, graphite, dan silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn induknya)
adalah sari batuan mafic tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang
manjadi serpentine olivin, augite, horblede dan biotite. Jika bahan beku
(sebagian bahan induknya) dapat dikenal maka nama batuan dapat ditentukan seperti
misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss ataupun granite gneiss. Gneiss yang
berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite gneiss conglomerate gneiss,
politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari cilliceous limetone
dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-mineral batuan
beku kedalam folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam bentuk dike yang
tipis dari material-material quartzfeldspathic. Ini disebut “injection” gneiss.
Batuan ini tersebar luas dan mungkin menempati bagian terbesar dari tipe gneiss
lainnya.
20. Filit
Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas
metamorfik yaitu baliknya temperatur atau bertambah besarnya rekristalisasi
maka slate berubah menjadi filit. Filit secara dominan tersusun dari
mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan chlorite. Batuan ini
lebih kasar daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara keduanya baik
dalam hal ukuran butir maupun kandungan mineralnya. Mineral-mineral
seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat dalam jumlah yang besar.
Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain megnetit,
hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite,
chlorite phyllite atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai
kehijau-hijauan. Sifat dalam (tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan
halus hingga agak kasar. Filit dihasilkan oleh metamorfose regional tingkat
rendah terutama dari mineral clay, shall, dan juga tuff dan tuffacous sedimen.
21. Sabak
Sabak merupakan batuan berbutir halus dan
homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena
itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga
batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah
satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan
asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt
seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat
dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar
seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan
ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale. Warna yang ditimbulakan
dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral
yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya
mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang
berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.
22. Kuarsit
Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir,
jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya.
Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi
kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan pada kwarsit dapat mengakibatkan hancurnya
kwarsit tersebut dan menghasilkan tekstur granoblastik. Kuarsit sangat keras
karena adanya sementasi sirikat (biasanya kwasa kristalin) yang
terendapkan disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar, sehingga
menghasilkan ikatan butir yang sangat kuat. Mineral lain yang dijumpai dalam
kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede. Kuarsit dapat
berbentuk akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas
dan tekanan terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit.
Sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi
dari putih, coklat hingga mendekati hitam. Adanya hematit memberikan warna
merah muda (pink) sedangkan chlori memberikan warna kehijau-hijauan.
23. Marmer
Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur,
baik itu batu kapur kalsit maupun batu kapur dolomit. Terbentuknya terutama
disebabkan oleh reksistelisasi calsit. (dolomit) yang biasanya berbutir lebih
kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer yang terbentuk oleh dolomitc disebut
marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat proses metamorfos dan rekristalisasi,
pelapisan sering meliuk atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Umumnya marmer
danmarmer dolomit terbentuk oleh metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai
bersama-sama dengan phyllite, slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu
kapur sangat bervariasi dari yang berbutir sangat halus hingga berbutir
sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose kontak ditunjukan dari adanya
orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil tekanan yang searah.
Meneral-mineral aksesor pada marmer banyak macamnya antara lain:
tremolit, forserite, periclose, diopside, wollastonite, brucite, spincl,
felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam material batuan
asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri
dari kalsit dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau
kombinasi warna tergantung pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh
batuan marmer yakni: breccia marble, tremolite marble, graphite marble, talcose
marble, phlogopite marble.
BATUAN BEKU
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa
Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang
mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah
permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair
ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya,
proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan
temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe
batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah
permukaan kerak bumi.(id/Wikipedia)
Terdiri dari :
1. Batuan beku
dalam (Intrusiva)
Contoh :
Granit, Gabro, Diorit, Sienit.
Batuan beku dalam (intrusiva) dibedakan mjd:
1) Diskordan (batun beku dalam yang memotong
struktur lapisan batuan disekitarnya.
Bentuk dari diskordan antara lain :
a. Batolith : Dapur magma yang membeku.
b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.
c. Apofisa : Cabang dari gang.
d. Diatrema : Lubang kawah gunung api
a. Batolith : Dapur magma yang membeku.
b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.
c. Apofisa : Cabang dari gang.
d. Diatrema : Lubang kawah gunung api
2) Konkordan (batun beku dalam yang searah dengan
struktur lapisan
batuan di
sekitarnya.
Bentuk dari konkordan antara lain :
Sill: batuan beku dlm yg tipis dan pipih.
Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.
Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.
2. Batuan beku luar (Ekstrusiva)
Batuan yg terbentuk dari magma yg membeku diluar bumi.
Contoh :
Riolit, Traktit, Andesit, Basalt, Dasit, Scoria, Bumice (batu apung).
Jenis batuan beku menurut kandungan silikat dan
kuarsa dalam magma:
1) Batuan Beku Asam (Granitis)
yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa (SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.
1) Batuan Beku Asam (Granitis)
yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa (SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.
2) Batuan Beku Intermediet (Andesitis)
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) relatif seimbang.
3) Batuan Beku Basa (Basaltis)
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) relatif seimbang.
3) Batuan Beku Basa (Basaltis)
yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.
BATUAN SEDIMEN
Merupakan batuan mineral yang telah terbentuk
dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari
hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin,
maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan
terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan
menjadi bantuan sedimen.
Macam-macam batuan sedimen :
a) Menurut tenaga yang mengangkut
a) Menurut tenaga yang mengangkut
1) Batuan Sedimen Aeolis / Aeris :
Batuan sedimen
yg terbentuk dengan tenaga/ media angin.
Contoh : Barchan, tanah loss.
Contoh : Barchan, tanah loss.
2) Batuan Sedimen aquatis :
Batuan sedimen
yg terbentuk dengan media air.
Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta
Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta
3) Batuan Sedimen Glassial : Batuan sedimen yg
terbentuk dengan
media gletsyer/es.
Contoh : Morena
4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media
gelombang laut.
Contoh : Gosong.
media gletsyer/es.
Contoh : Morena
4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media
gelombang laut.
Contoh : Gosong.
b) Menurut tempat pengendapan
1) Batuan sedimen teristris:
batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.
2) Batuan sedimen marine :
batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.
3) Batuan sedimen limnis :
batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.
batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.
2) Batuan sedimen marine :
batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.
3) Batuan sedimen limnis :
batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.
4) Batuan sedimen fluvial :
Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.
5) Batuan sedimen glassial :
Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan es
Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.
5) Batuan sedimen glassial :
Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan es
b) Menurut akumulusi material sedimen
1) Batuan
sedimen klastik seperti breksi, batupasir, konglomerat, dan serpih, yang
terbentuk dari endapan puing-puing pelapukan mekanik
2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari endapan bahan terlarut
3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan sisa-sisa tanaman atau hewan.
2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari endapan bahan terlarut
3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan sisa-sisa tanaman atau hewan.
BATUAN METAMORF
Batuan metamorf (malihan) terbentuk dari batuan
beku dan batuan sedimen yang mengalami perubahan akibat panas dan tekanan.
Macam-macam batuan metamorf :
1) Metamorf kontak:
Macam-macam batuan metamorf :
1) Metamorf kontak:
Terbentuk
akibat suhu yg sangat tinggi. Batuan yg letaknya dekat dg dapur magma, seperti
batuan kapur akan berubah menjadi batu pualam. Tumpukan vegetasi / fosil
tumbuhan akan berubah menjadi batu bara.
2) Metamorf dinamo/ kinetis:
Terbentuk
akibat tekanan kuat dalam waktu lama.
Contoh : Batu sabak dan batu bara
Contoh : Batu sabak dan batu bara
3) Metamorf Pneumatolitis Kontak:
Terbentuk
akibat pengaruh panas dan kemasukan unsur lain, seperti gas fluor dan bor.
Contoh : Batu akik
Contoh : Batu akik
PERBEDAAN
PROSES TERBENTUNYA BATU METAMORF
|
|||
PERBEDAAN
|
MARMER
|
SABAK
|
KWARSA
|
CARA TERJADINYA
|
Terbentuk dari batu kapur
(karst) yang mengalami tekanan dan panas tinggi
|
Lava panas yang mendingin
dengan cepat dipermukaan bumi
|
Pembekuan magma yang mendingin
dalam waktu lama dipermukaan bumi
|
MANFAAT
|
Bahan bangunan (lantai,
perhiasan)
|
Untuk media tulis (digunakan
sebelum kertas digunakan secara masal. Dindonesia tahun 60-an masih digunakan
di sekolah-sekolah pedesaan
|
Bahan baku kaca
|
Sumber : geology.com
saya sangat suka
ReplyDelete