Saturday 1 February 2014

Jenis-Jenis Batuan


Jenis-Jenis Batuan

Lapisan paling luar dari bumi adalah kerak bumi (litosfer). Lapisan ini terdiri dari batu-batuan yang bahan dasarnya dari pembekuan magma. Berdasarkan proses terjadinya, batuan-batuan tersebut dapat dikelompokkan menjadi:

1. Batuan beku

Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari magma yang membeku karena pendinginan. Menurut tempat membekunya, batuan beku dapat dibedakan menjadi:

a. Batuan beku dalam/plutonik/abistik, yaitu batuan beku yang terbentuk di dapur magma. Teksturnya relatif kasar, karena lambatnya pembekuan yang terjadi. Misalnya: granit, diorite, gabro, sienit.
b. Batuan korok/ponfiri, yaitu batuan beku yang terbentuk di celah-celah atau di dalam pipa gunung api (korok). Teksturnya agak halus, karena proses pendinginannya lebih cepat dari batuan beku dalam. Misalnya: profir granit, profir sienit, porfir diorit, porfir gabro.
c. Batuan beku luar/lelehan, yaitu batuan beku yang terbentuk karena magma membeku di luar atau di permukaan bumi. Teksturnya relatif halus, karena pembekuan berlangsung lebih cepat dari batuan beku korok. Misalnya: batu apung, andesit, basalt, obsidian, riolit.

2. Batuan sedimen/endapan

Batuan endapan, yaitu jenis batuan yang terbentuk dari batuan beku yang terkikis lalu mengalami proses pengangkutan dan diendapkan di tempat lain. Batuan sedimen dapat dibedakan berdasarkan kriteria proses pembentukan dan tenaga alam yang mengangkutnya.

a. Berdasarkan proses pembentukannya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen klasik, yaitu batuan sedimen yang hanya mengalami proses mekanik atau hanya diangkut dari tempat asalnya, kemudian diendapkan di tempat yang lain. Misalnya: batu pasir, batu konglomerat.
2. Batuan sedimen kimia, yaitu batuan sedimen yang terbentuk karena proses pelarutan secara kimia. Misalnya: batu kapur.
3. Batuan sedimen organik, yaitu batuan sedimen yang terbentuk dari sisa-sisa binatang atau tumbuhan yang mati. Misalnya: batu bara

b. Berdasarkan tenaga pengangkutnya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen aeolis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga angin.
2. Batuan sedimen akuatis yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air.
3. Batuan sedimen glasial yaitu hasil proses pengangkutan tenaga es.
4. Batuan sedimen marine yaitu hasil proses pengangkutan tenaga air laut.
c. Berdasarkan tempat pengendapannya, dibedakan menjadi:

1. Batuan sedimen teritis, diendapkan di darat. Misalnya: tanah loss, tanah pasir.
2. Batuan sedimen fluvial, diendapkan di sungai. Misalnya: batu pasir.
3. Batuan sedimen limnis, diendapkan di rawa/danau. Misalnya: tanah gambut.
4. Batuan sedimen marine, diendapkan di laut. Misalnya batu karang.
5. Batuan sedimen glasial, diendapkan di daerah es. Misalnya: batu lim.

3. Batuan malihan/metamorf

Batuan malihan adalah batuan yang terbentuk karena adanya penambahan suhu dan atau tekanan yang sangat tinggi. Batuan malihan dikelompokkan menjadi:

a. Batuan malihan termik (kontak), terbentuk karena penambahan suhu yang tinggi dan perubahan secara kimia oleh intrusi magma panas. Misalnya: batu pualam.
b. Batuan malihan dinamik (sintektonik), terbentuk karena penambahan tekanan yang tinggi yang biasanya karena gaya tektonik. Misalnya: batu bara dan batu sabak.
c. Batuan malihan pneumatolitik, terbentuk karena adanya pencampuran unsur lain ke dalam batuan tersebut. Misalnya: batu kopas, turmalin (batu permata), azurit (mineral pembawa tembaga).


 













JENIS JENIS BATUAN YANG MENYUSUN BUMI

Bumi kita tersusun atas beribu jenis batuan.Baik batuan beku,sedimen,maupun metamorf.Pada artikel kali ini,saya akan memaparkan  jenis jenis batuan umum yang biasa kita jumpai,antara lain :
1.Granit
Granit mempunyai tekstur peneris dan biasanya granular. Batuan terdiri dari ortoklas yang unhedral/ mikroklin, sedikit plagioklas (albite atau oligklas) dan kwarsa yang tak berwarna atau putih dengan ebntuk yang tidak teratur. Kuarsanya mengisi ruang diantara kristal-kristal yang lain. Mineral gelap seperti biotit, hornblende, augit hanya dalam jumlah yang sedikit. Mineral accesosir lainnya contohnya adalah magnetik, hematite, turmalin dan pirit. Jika biotit adalah adalah mineral gelap yang ada maka disebut dengan granit biotit. Granit hernblande juga sering dijumpai. Granit yang banyak mengandung phanocenit disebut granit porfisris. Jenis yang lain granit olivin dan granit muskofit. Granit pada umumnya mengandung 50% ortoklas (mikrolin), 2% plagioklas (albite atau digoklas), lebih dari 20% kwarsa dan 3 – 15 % biotit.

2.      Diorit
Batuan ini bertekstur feneris, mengandung feldspar plagioklas calsiksodik dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik yang banyak. Plagioklasnya melebihi ortoklas, kwarsa tidak ada, tetapi mengandung augit dalam jumlah sedikit. Harnbledia biasanya lebih banyak dari biotit. Diorite sangat mirip dengan gabro, tetapi diorit plagioklasnya lebih asam (sodik) daripada labradorit. Batuan dengan plagioklas yang lebih basa disebut dengan gabro. Jika banyak penokris disebut dengan porfir diorit. diorit terdiri dari kurang lebih 65% plagioklas dan 35% mineral silikat gelap seperti biotit dan augit. Mineral-mineral accesorisnya kwarsa, apotik, kalsit, klorit, granit, dan epidot. Varietas yang umum adalah diorite hornblende. Warna diorit cerah abu-abu gelap hijau keabu-abuan.
3.      Gabro
Gabro merupakan batuan basis dengan tekstur fenekris. Didalam gabro, mineral gelap jumlahnya hampir sama dengan mineral cerah, tetapi kebanyakan gabro mempunyai perbandingan yang bervariasi antara mineral gelap dan mineral terang. Mineral-mineral silikat dalam jumlah yang berarti adalah piroksin, biasanya augit dan ovilin, hornblende atau biotit ada dalam jumlah sedikit. Jika piroksin mengkristal dalam sistem ortorombis, batuannya disebut Neorit (suatu varietas dari gabro). Dalam gabro tertentu, kwarsa, garnet dan kerundum ada dalam jumlah sedikit. Batuan gabbro yang seluruhnya terdiri dari feldsfar labradorit kristalin kasar disebut anortosit.Warna dari gabro hitam, hijau, dan abu-abu gelap.
4.      Liparit
Lapirit merupakan batuan bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
5.      Andesit
Andesit merupakan batuan bertekstur halus dari diorite, terdiri dari feldspar terutama plagioklas, tetapi plagioklas sodik adalah tipe yang utama kwarsa tidak ada, tetapi ada mineral gelap seperti hornblende atau augit. Jika hornblende atau augit yang banyak, maka batuannya disebut dengan andesit hornblende atau andesit biotit. Warna dari andesit abu-abu hijau, tetapi sering merah atau jingga. Andesit sulit dibedakan dengan desit, latit, dan  tracit. meskipun demikian kebanyakan andesit adalah porfitis. Jika banyak penokrisnya disebut dengan porfir andesit. Jikan tanpa penokris dengan absidian. Batuapung dari komposisi andesit juga diketemukan, demikian juga tuff andesit dan breksi andesit.
6.      Basalt
Basalt merupakan klompok dari gabro tetapi berbutir halus yang mengandung mineral-mineral silikat gelap dan feldespar dalam jumlah besar. Warnanya abu-abu gelap, hijau gelap, ciklat dan hitam. Dalam basalt, augit dan olivin banyak tetapi hornblende dan biotit jarang atau tidak sama sekali. Vatietas basalt yang mengandung kristal feldespar yang panjang yang kedudukannya sekarang dan berasosiasi dengan augit disebut dengan diabas. Basalt biasanya mengandung 50% plagioklas, 30% augit dan 10% olivin. Basalt biasanya mempunyai tekstur butur halus dan batuannya berat. Jika penokrisnya banyak disebut dengan porfir basalt.
7.      Dasit
Dasit merupakan batuan yang memiliki ciri-ciri berwarna abu-abu terang, mineral plagioklas berbutir kasar dalam masa dasar lebih halus. Dasit mengandung 15-20% kwarsa, kurang lebih 60% feldaspar dan 10-20% biotit atau hornblande. Mineral silikat ada dalam jumlah sedikit. Misalnya biotit, hornblende, dan augit. Jika panerisnya plagioklas atau kwarsa banyak, disebut dengan porfir dan dasit. Masa dasar dari batuan ini biasanya berbutir halus, tetapi dapat juga secara gradual menjadi glass.
8.      Skoria
Skoria merupakan batuan yang terbentuk jika air dan gelombang-gelombang gas lainnya keluar melalui lava yang mampat (stiff lava), yang luabang-lubangnya lebih besar kalau dibandingkan dengan purnice. Warna skoria coklat kemerahan sampai abu-abu gelap dan hitam.
9.      Obsidian
Merupakan gelas volkanik dengan kilat seperti kaca terang dan pecahan konkoidal yang bagus. Warnanya umumnya hitam, tetapi warna lain seperti merah, coklat dan abu-abu. Wara ini tidak menunjukan tentang komposisinya. Warna kebanyakan disebabkan oleh partikel seperti debu dari magnetik atau hematite. Kebanyakan obsidian mempunyai berat jenis 2,4. Obsidian terbentuk sebagai hasil pendinginan yang terlau cepat dari magma ekstrusif, selain itu dapat juga dari hasil suatu magma yang viskus. Obsidian mempunyai komposisi yang sebanding dengan batuanfanerik lainnya. Karena batuan “glassy” tidak dapat diidentifikasi dengan mata biasa karena tak ada kristalnya, analisis khemis diperlukan untuk menentukan komposisi yang tepat, meskipun kebanyakan obsidian sebanding dengan granit dalam komposisinya.
10.  Batu Apung
Batuapung adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung pendingin gelas dan biasanya disebut juga batuan gelas volkanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleg aksi letusan gunung api yang mengeluarkan meterialnya ke udara, kemudian mengalami transfortasi secar horizontal terakumulasi sebagai batuan piroklastis. Batuapung mempunyai sifat vesikular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak akibat ekspansi buih gasalah yang terkandung didalamnya dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen dalam breksi gunungapi. Sedangkan mineral yang terdapat didalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit dan tridimit.

11.  Breksi
Breksi merupakan bagian yang halus dari batuan bersama dengan pengikat, mengeras menjadi massa batuan. Pengikat berasal dari konglomerat/breksi sendiri karena adanya pelarutan atau pengendapan kembali material batuan, yang biasanya terdiri dari calcite, silikat, dan oksida besi. Matrik dapat berupa quartz, feldspar atau clay.
12.  Konglomerat
Konglomerat merupakan batuan sedimen klastis yang tersusun dari fragmen yang memnulat dan berdiameter >2mm, sedangkan breksi tersusun dari fragmen yang menyudut. Kebanyakan fragmen pada breksi atau konglomerat adalah cusrtzite, vein, cuartz, chert, rhyolite dan batugaping.
13.  Batu Pasir
Batu pasir tersusun dari fragmen berukuran 2mm. Butir-butir pasir tersusun atas mineral quartz, chert, feldspar partikel batuan dan kadang-kadang calcite atau dolmite. Batu pasir dapat dibedakan menjadi 3 tipe yaitu orthoquartazite, arkosa dan greywacke yang masing-masing mengandung quartz, feldspar dan partikel batuan.
  1. Batuan pasir yang terutama tersusun dari quartz yang disebut puresandstone, jika pengikatnya silikat Calcareous sandston dan batu pasir yang pengikatnya material karbonat yaitu Calcite atau Dolmite. Agrilaceous Sandston adalah batu pasir yang pengikatnya matrik yang sangat halus dan liat. Bila lebih dari 95% terdiri dari butir quartz dan pengikatnya bukan silikat disebut quatzstone sandstone, sedangkan jika pengikatnya silikat disebut quartzitic sanstone.
  2. Graywackes berisi fragmen batuan, biasanya biasanya berukuran besar dan mengalami sortasi berisi matriks yang halus (>15%), terdiri dari mineral clay, chlorite, sericite, hometite dan chert. Greenstone atau schist atau mineral gelap seperti = auggite, serprntine, hornblende, dan bijih besi. Biasanya pengikat pada greywacke berupa :  silty, muddy atau calcareous., penyusun utama greymacke ialah : quartz ( 20 070%), feldspar (> 50%) dan batuan (>20%). Pelapisamn pada greywacke bervariasi, ada yang masif, terutama yang berbutir kasar, tetapi sering didapatkan lapisan yang tipis pada batuan yang hulus. Jarang didapat cross bedding, hampir selalu ada ripple merk, jarang didapat fosil.
  3. c.                            Arkosa” merupakan batuan pasir yang mengandung feldspart + 20 – 30 % yang berasal dari batuan beku asam. Pada arkosa, feldspar tidak lebih dari 50 % . biasanya potash dan sedafeldspar lebih banyak dari feldspar. Quartz merupakan mineral klastis yang paling utama, sedangkan feldspar yang kedua, muscovite dan biotite ada dalam jumlah kecil. Arkose biasanya terikat bersama dengan calcite, oksida besi, mineral clay, sedang silikat jarang didapat. Umumnya arkosa berwarna ”light pink – pinkish – gray, karena adanya feldspar. Partikel pada arkosa kadang-kadang berbutir kasar, menyudut sampai agak membulat dan mengalami sortasi yang baik. pelapisan pada arkosa umumnya kurang, sering terjadi cross badding yang jelas.

14.  Tufa Gelas
Tufa Gelas merupakan batuan piroklastik yang disusun oleh material hasil gunung api yang banyak mengandung debu vulkanik dan mineral gelas, dengan warna putih kekurangan, abu-abu dan kuning kecoklatan. Kegunaan digunakan sebagai timbunan.



15.  Batu Gaping
Batu Gapingmerupakan batuan carbonat yang paling banyak terdapat, demngan kenampakan textur aphanitik sampai phanero-cristalin. Warna putih keabu-abuan, abu-abu, abu-abu gelap, hitam, kuning, coklat, dan lainnya oleh adanya kotoran-kotoran, oksid besi dan zat-zat organik. Limestone berbutir mulus, pecahannya conchoidal. Bila ditetesi HCL memercik/berbuih. Mudah larut terutama dalam air yang mengandung CO2 sehingga terjadi lubang-lubang, celah-celah, diaklas- diaklas dan lainnya. tebal dapat dari beberpa centimeter sampai beberapa ratus meter. Beberapa limestone seluruhnya dapat terdiri dari butir-butir calcit. Keras dari limestone sangat berbeda-beda, ada yang keras dan ada yang lunak, agak keras, dan sebaginya, tergantung dari texturnya. Selama proses pelapukan dari limestone, calcium carbonatnya dapat terlarut, dan yang tertinggal adalah kotoran-kotorannya, yang kemudian dapat terkonsentrasi dan membentuk clay atau loams yang berwarna merah atau kuning, oleh aksidasi dari mineral-mineral oksida besi.
16.  Travertin
Calcium carbonat tidak larut dalam air murni, tetapi bila aornya mengandung CO2 maka calcium carbonat itu mudah berubah menjadi biocarbonat. Jadi dibawah tekanan atmosfer, air yang banyak mengandung CO2 secara perlahan-lahan melarutkan calcium carbonat, terutama bila air tersebut berasal dari tempat yang dalam dengan tekanan yang lebih besar dan kandungan CO2 nya lebih banyak, maka daya melarutkan lebih tinggi. Bila larutan tersebut mencapai permukaan bumi dibawah tekanan atmosfer, calcium carbonatnya segera diendapkan oleh proses evaporasi, dan proses ini dapat dipercepat oleh adanya kegiatan dari tumbuh-tumbuhan (algae). Calcum carbonat yang doiendapkan di mulut/lubang mata air  itu disebut travertine. Pada gua-gua kapur, terjadi pula pengendapan dari calcium carbonat oleh tetesan-tetesan air secara perlahan-lahan yang terdiri dari kristal-kristal halus dan kompak, yang disebut dengan dripstone. Warna putih, kuning, atau cokelat. Struktur fibrous atau konsentris. Yang tumbuh dari bawah disebut stalagnite.
17.  Serpin
Serpin berasal dari lumpur yang mengendap. Terdiri dari butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, pada umumnya sepertiga terdiri atas kuarsa, sepertiga bahan tanah, sepertiga bahan lain termasuk karbonat, besi oksida, feldspar, dan zat organik. Berwarna abu-abu kehijauan, merah, atau kuning. Dimanfaatkan sebagi bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat.
18.  Sekismika
Sekismika dihasilkan oleh metamorfosa regional dengan tingkat lebih tinggi dibandingkan phyllite, mempunyai foliasi dan kristalin. Ummnya berbutir lebih kasar dari slate dan phyllite tetapi lebih halus dari gneias. Foliasi tersebut terbentuk oleh kristal-kristal berbentuk lempeng (play) dan kristal-kristal prismatik. Mineral-mineral berbentuk lempengan tersebut antara lain : chlorite, sericite, muscovite, biotite, dan tolc, sedangkan mineral-mineral prismatik adalah actinolite, kyanite, hornblede, staurolite, dan silimanite. Kadang-kadang schist hanya terdiri dari satu macam mineral saja, contohnya talc schist, tetapi pada umumnya terdiri dari dua atau lebih mineral seperti calcite -  sericalcite – albite schist. Sekis sering mengandung mineral-mineral yang bersifat antara lempengan dan pragmatik (flaky nor prismatic), tetapi equigracular seperti misalnya : garnet dan feldspar, yang biasanya bertekstur porphyroblastic. Batuan-batuan scihist dapat pula berasal dari gabbro, basalt, ultrabasin, tuff, shale dan sandstone. Jika beberapa “ teksture asli batuan asal” masih ada, akibat tekanan yang kuat, maka batuan disebut, metabasalt, metagabbro dan sebagainya.
19.  Genes
Ganes adalah batuan matemorf dengan kristal-kristal yang kasar, biasanya berlapis-lapis akibat pemisahan mineral-mineral yang berbeda sehingga membentuk foliasi sekunder yang kasar. Terbentuk pada tempat yang dalam dan pada tingkat metamorfise, yang tinggi bersama-sama dengan struktur pegunungan lipatan. Pada prinsipnya gneiss berasal dari batuan beku silllicaous seperti granit, monozit kwarsa, syenite, dan granodiorit, tetapi dapat juga dari rhyolit, tuff, arkosa dan batu pasir feldspatik. Mineral-mineral utama pada gneis adalah kwarsa dan feldspat, sedangkan mineral-mineral yang lain adalah, biotite, horblende dan augite. Warna bervariasi tergantung pada warna mineral dominan yang ada. Pelapisan disini dihasilkan oleh pergantian warna-warna mineral yang terang dan gelap atau oleh perbedaan ukuran butir dengan pelapisan yang tebal dan kasar ataupun tipis. Sering mengandung mineral-mineral metamorf yang lain seperti garnet, epidot, tournaline, graphite, dan silimanite. Jika batuan beku (sebagian bahn induknya) adalah sari batuan mafic tertentu, mungkin greiss tersebut dapat berkembang manjadi serpentine olivin, augite, horblede dan biotite. Jika bahan beku (sebagian bahan induknya) dapat dikenal maka nama batuan dapat ditentukan seperti misalnya : gabbro gneiss, syenite gneiss ataupun granite gneiss. Gneiss yang berasal dari batuan sedimen, contohnya : quatzite gneiss conglomerate gneiss, politic gneiss (dari sedimen clay) dan calc gueniss (dari cilliceous limetone dan dolomite) gneiss yang berbentuk oleh penerobosan mineral-mineral batuan beku kedalam folisasi akan menghasilkan campuran batuan dalam bentuk dike yang tipis dari material-material quartzfeldspathic. Ini disebut “injection” gneiss. Batuan ini tersebar luas dan mungkin menempati bagian terbesar dari tipe gneiss lainnya.
20.  Filit
Filit berkaitan dengan perkembangan aktivitas metamorfik yaitu baliknya temperatur atau bertambah besarnya rekristalisasi maka slate berubah menjadi filit. Filit secara dominan tersusun dari mineral-mineral kelompok mika seperti: mika, maricite, dan chlorite. Batuan ini lebih kasar daripada slate, tetapi ada batas yang tegas antara keduanya baik dalam hal ukuran butir  maupun kandungan mineralnya. Mineral-mineral seperti muscovit, mika, sericite, dan cholite terdapat dalam jumlah yang besar. Mineral-mineral asesore dalam jumlah yang sedikit antara lain megnetit, hematit, graphite, dan tourmaline. Filit disebut pula sericite phllite, chlorite phyllite atau sericite phyllite. Warna dari putih perak, merah sampai kehijau-hijauan. Sifat dalam (tenacery) : brittle dan sering mempunyai pegangan halus hingga agak kasar. Filit dihasilkan oleh metamorfose regional tingkat rendah terutama dari mineral clay, shall, dan juga tuff dan tuffacous sedimen.






21. Sabak
Sabak merupakan batuan berbutir halus dan homogen, mempunyai achistosity planar, tergantung pada pelapisannya. Oleh karena itu biasanya mempunyai beberapa sudut untuk masing-masing perlapisan sehingga batuan menjadi balah/rekah kedalam lapisan yang tipis. Sabak merupakan salah satu istilah struktur dan tidak ada kaitannya dengan komposisinya. Perlapisan asli dari slate masihg dapat terlihat, apabila berasal dari abtuan beku basalt seperti struktur amigdoloidal. Sabak berbutir sangat halus dan hanya dapat dideterminasi dengan mikroskop. Hanya sedikit mineral sabak yang berbutir kasar seperti: kwarsa, feldspar, cholorite, biotite, magnetite, hematite, kalsit, dan ineral-mineral yang terdapat pada batuan shale.  Warna yang ditimbulakan dari warna merah, hijau, abu-abu, hingga hitam. Warna merah karena ada mineral yang hemalit, hijau karena ada mineral cholorite. Warna abu-abu karena adanya mineral-mineral dari karbon dan bahan-bahan organik seperti grafit. Sabak yang berasal dari batu pasir “ graywacke” disebut “ graywacke slate”.
22.  Kuarsit
Kuarsit adalah metamorfose dari batuan pasir, jika strukturnya tak mengalami perubahan dan masih menunjukan struktur aslinya. Kuarsit terbentuk akibat panas yang tinggi sehingga menyebabkan rekristalisasi kwarsa dan felsdpar. Akibat tekanan pada kwarsit dapat mengakibatkan hancurnya kwarsit tersebut dan menghasilkan tekstur granoblastik. Kuarsit sangat keras karena adanya sementasi  sirikat (biasanya kwasa kristalin) yang terendapkan disekitar butir-butir kuarsa yang lebih besar, sehingga menghasilkan ikatan butir yang sangat kuat. Mineral lain yang dijumpai dalam kuarsit adalah: apatite, zircon, epidote, dan hornblede. Kuarsit dapat berbentuk akibat metamorfisme kontak atau metamorfis regional dari pada panas dan tekanan terhadap batu pasir, chert, vien kuarsit, dan kuarsit pigmatit. Sering berlapis-lapis dan dapat mengandung fosil. Warna dari kuarsit bervariasi dari putih, coklat hingga mendekati hitam. Adanya hematit memberikan warna merah muda (pink) sedangkan chlori memberikan warna kehijau-hijauan.
23.  Marmer
Marmer adalah metamorfisme dari batuan kapur, baik itu batu kapur kalsit maupun batu kapur dolomit. Terbentuknya terutama disebabkan oleh reksistelisasi calsit. (dolomit) yang biasanya berbutir lebih kasar daripada batu kapur aslinya. Marmer yang terbentuk oleh dolomitc disebut marmer dolomit (dolomitic marble). Akibat proses metamorfos dan rekristalisasi, pelapisan sering meliuk atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Umumnya marmer danmarmer dolomit terbentuk oleh metamorfisme kontak atau regional dan dijumpai bersama-sama dengan phyllite, slate, schist, dan metakwarsa. Struktur batu kapur sangat bervariasi dari yang berbutir  sangat halus hingga berbutir sangat kasar. Pada tipe-tipe metamorfose kontak ditunjukan dari adanya orientasi kristal-kristal yang memanjang sebagai hasil tekanan yang searah. Meneral-mineral aksesor pada marmer  banyak macamnya antara lain: tremolit, forserite, periclose, diopside, wollastonite, brucite, spincl, felspar, dan garnet, yang kesemuanya ini tergantung pada macam material batuan asalnya. Warna yang ditimbulakn mulai dari cerah atau putih apabila terdiri dari kalsit dan dolomit, tetapi bisa berwarna kelabu, merah, coklat atau kombinasi warna tergantung pada mineral-mineral aksesornya. Contoh-contoh batuan marmer yakni: breccia marble, tremolite marble, graphite marble, talcose marble, phlogopite marble.

BATUAN BEKU

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, “api”) adalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.(id/Wikipedia)
proses pembekuan magma
proses pembekuan magma
Terdiri dari :
1. Batuan beku dalam (Intrusiva)
Contoh : Granit, Gabro, Diorit, Sienit.

GAMBAR BATUAN BEKU

Batu Granit
Batu Granit
obsidian
obsidian
gabbro
gabbro
Diorit
Diorit
peridotite
peridotite
pegmatit
pegmatit



Batuan beku dalam (intrusiva) dibedakan mjd:
1) Diskordan (batun beku dalam yang memotong struktur lapisan batuan disekitarnya.
Bentuk dari diskordan antara lain :
a. Batolith : Dapur magma yang membeku.
b.Gang atau korok : batuan beku dalam yang tipis dan panjang, yang arahnya tegak/miring.
c. Apofisa : Cabang dari gang.
d. Diatrema : Lubang kawah gunung api
2) Konkordan (batun beku dalam yang searah dengan struktur lapisan
batuan di sekitarnya.
Bentuk dari konkordan antara lain :
Sill: batuan beku dlm yg tipis dan pipih.
Lakolit : batuan beku dalam bentuknya cembung.
intrusi magma
intrusi magma

2. Batuan beku luar (Ekstrusiva)
Batuan yg terbentuk dari magma yg membeku diluar bumi.
Contoh : Riolit, Traktit, Andesit, Basalt, Dasit, Scoria, Bumice (batu apung).
GAMBAR BATUAN BEKU LUAR
riolit
riolit
Pumice (Batu Apung)
Pumice (Batu Apung)
Batu Andesit
Batu Andesit
Batu Basalt
Batu Basalt
Jenis batuan beku menurut kandungan silikat dan kuarsa dalam magma:
1) Batuan Beku Asam (Granitis)

yaitu batuan beku yang berasal dari magma yang bersifat asam karena banyak mengandung mineral kuarsa (SiO2), sedangkan kandungan Oksida Magnesiumnya (MgO) rendah.
2) Batuan Beku Intermediet (Andesitis)

yaitu bakuan beku yang berasal dari magma pertengahan dengan perbandingan mi neral kuarsa (SiO2) dan Oksida Magnesium (MgO) relatif seimbang.

3) Batuan Beku Basa (Basaltis)

yaitu bakuan beku yang berasal dari magma yang bersifat basa karena banyak mengandung mineral Oksida Magnesium (MgO), sedangkan kandungan kuarsanya (SiO2) rendah.

BATUAN SEDIMEN

Merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian – bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
Macam-macam batuan sedimen :
a) Menurut tenaga yang mengangkut
1) Batuan Sedimen Aeolis / Aeris :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan tenaga/ media angin.
Contoh : Barchan, tanah loss.
2) Batuan Sedimen aquatis :
Batuan sedimen yg terbentuk dengan media air.
Contoh : batu pasir, tanah liat, konlomerat, breksi, delta

GAMBAR BATUAN SEDIMEN
BATU PASIR
BATU PASIR
KONGLOMERAT
KONGLOMERAT
BREKSI
BREKSI
BATU GARAM
BATU GARAM
3) Batuan Sedimen Glassial : Batuan sedimen yg terbentuk dengan
media gletsyer/es.
Contoh : Morena

4) Batuan Sedimen Marine : Batuan sedimen yg terbentuk dengan media
gelombang laut.
Contoh : Gosong.
b) Menurut tempat pengendapan
1) Batuan sedimen teristris:

batuan sedimen yg diendapkan didaratan yg dipengaruhi oleh tenaga air, angin, dan es.
2) Batuan sedimen marine :
batuan sedimen yg diendapkan dilaut yg dipengaruhi oleh tenaga gelombang laut.
3) Batuan sedimen limnis :
batuan sedimen yg diendapkan di danau atau rawa yg banyak mengandung unsur-unsur organik.
4) Batuan sedimen fluvial :
Batuan sedimen yg diendapkan di sekitar sungai.
5) Batuan sedimen glassial :
Batuan sedimen yg diendapkan di ujung pengerjaan es
b) Menurut akumulusi material sedimen
1) Batuan sedimen klastik seperti breksi, batupasir, konglomerat, dan serpih, yang terbentuk dari endapan puing-puing pelapukan mekanik
2) Batuan sedimen kimiawi seperti garam batu dan beberapa batugamping, yang terbentuk dari  endapan bahan terlarut
3) Batuan sedimen organik seperti batu bara dan beberapa batu gamping, yang terbentuk dari akumulasi endapan sisa-sisa tanaman atau hewan.

BATUAN METAMORF

Batuan metamorf (malihan) terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang mengalami perubahan akibat panas dan tekanan.
Macam-macam batuan metamorf :
1) Metamorf kontak:
Terbentuk akibat suhu yg sangat tinggi. Batuan yg letaknya dekat dg dapur magma, seperti batuan kapur akan berubah menjadi batu pualam. Tumpukan vegetasi / fosil tumbuhan akan berubah menjadi batu bara.
2) Metamorf dinamo/ kinetis:
Terbentuk akibat tekanan kuat dalam waktu lama.
Contoh : Batu sabak dan batu bara
3) Metamorf Pneumatolitis Kontak:
Terbentuk akibat pengaruh panas dan kemasukan unsur lain, seperti gas fluor dan bor.
Contoh : Batu akik
GAMBAR BATUAN METAMORF
Batu Marmer
Batu Marmer
Batu Kwarsa
Batu Kwarsa
Batu Sabak
Batu Sabak
Batu Gneiss
Batu Gneiss

PERBEDAAN PROSES TERBENTUNYA BATU METAMORF
PERBEDAAN
MARMER
SABAK
KWARSA
CARA TERJADINYA
Terbentuk dari batu kapur (karst) yang mengalami tekanan dan panas tinggi
Lava panas yang mendingin dengan cepat dipermukaan bumi
Pembekuan magma yang mendingin dalam waktu lama dipermukaan bumi
MANFAAT
Bahan bangunan (lantai, perhiasan)
Untuk media tulis (digunakan sebelum kertas digunakan secara masal. Dindonesia tahun 60-an masih digunakan di sekolah-sekolah pedesaan
Bahan baku kaca
Sumber : geology.com

1 comment: