Thursday 15 January 2015

SENI TEATER





A.     Pengertian Teater

            Istilah teater berasal dari bahasa Yunani yang berarti gedung/tempat pertunjukkan. Dalam bahasa Inggris “theatre” mengandung banyak pengertian, yaitu :
1.         Gedung pertunjukan tempat orang-orang menonton sesuatu sajian tontonan
2.         Tontonan yang disajikan di gedung pertunjukan terutama yang memaparkan lakon
3.         Adegan, permainan, gagasan dan sebagainya yang dipandang sebagai drama atau bahan-bahan dramatic
4.         Medan/wilayah tempat suatu tindakan atau perbuatan terjadi
Secara umum, teater adalah pengertian yang mengisyaratkan kepada drama dan segala sesuatu yang mempunyai kaitan dengan drama, penulisan dan acting lakon.

1.      Bentuk-Bentuk Teater Tradisi Nusantara dan Teater Modern
Berkembang dikalangan rakyatCdisebut teater tradisional, sebagai lawan teater modern dan kontemporer. Teater tradisional ini tanpa naskah (bersifat improvisasi). Sifatnya supel artinya dipentaskan di sembarang tempat. Teater tradisional dibedakan menjadi tiga, yaitu:
  1. Teater rakyat
Teater ini bersifat sederhana, improvisasi, spontan dan menyatu dengan kehidupan rakyat,contoh:
1.        Ketoprak , Srandul, Jemblung, dan gatotkaca dari Jawa Tengah
2.        Randai dari Sumatra Barat
3.        Kentrung, Ludruk, Ketoprak, Reog dan Jemblung dari Jawa Timur
4.        Lenong, Blantek, dan Topeng Betawi dari Jakarta


  1. Teater Klasik
Sifat teater ini sudah mapan, artinya segala sesuatunya sudah teratur dengan cerita, pelaku yang terlatih, gedung pertunjukan yang memadai dan tidak lagi menyatu dalam kehidupan rakyat (penontonnya). Lahirnya jenis teater ini dari pusat kerajaan yang bersigfat feodalistik. Contoh: wayang kulit, wayang orang dan wayang golek. Ceritanya statis tapi memiliki daya tarik berkat kreativitas dalang atau pelaku teater tersebut.
  1. Teater tradisi
Teater tradisi yaitu teater yang bersumber dari teater tradisional, tetapi gaya penyajiannya sudah dipengaruhi oleh teater barat.
  1. Teater modern
Teater modern adalah teater yang dalam kepengurusannya memerlukan suatu profesionalisme, hal itu karena dibutuhkan pengelola keuangan dan organisator yang mampu memanjangkan napas hidup grup-grup teater modern.
Ciri-ciri teater modern:
a.         Tidak lagi bersifat improvisasi, naskah sudah mulai membagi peran
b.        Tidak lagi mengandalkan  senii tari dan lagu
c.         Struktur lagunya tidak lagii statis, tetapi disesuaikan dengan perkembangan lakon atau cerita sastra
Teater modern memiliki sifat segitiga hubungan yaitu naskah, pementasan dan penonton. Teater modern terdiri atas teater modern konvensional dan teater modern eksperimental. Contoh teater modern:
a.       Bengkel teater Rendra ddiriksn Rendra di yogyakarta
b.      Teater popular didirikan Teguh Karya
c.       Teater Koma dipimpin Nano Riantiarno
d.      Teater Mandiri didirikan Putu Wijaya
e.       Bengkel Muda Surabaya pimpinan Akudiat dari Surabaya

2.      Unsur-unsur seni dalam teater
            Unsur utama seni teater adalah manusia sendiri, hal tersebut karena manusia mampu berekspresi, mampu melakukan tindakan kreatif dan improvisasi, menciptakan gerak laku, iringan musik.
            Unsur penunjang seni teater:
  1. Gerak
Gerakan pada teater telah dibuat sedemikian rupa atas dasar kajian terhadap scenario sehingga unsure meyakinkan dan memikat penonton. Gerakan dalam teater ada empat yaitu gerak realistis, gerak sensasi, gerak campuran dan gerak ritmis teratur.
  1. Suara
Suara digunakan sebaagai sarana komunikasi berbahasa, seperti dialog
  1. Bunyi
Dalam seni teater, suara dan bunyi berbeda. Bunyi adalah getaran udara yang bukan produk alat artikulasi manusia, melainkan produk benda atau perkakas khusus
  1. Rupa
Rupa bersifat visual, sebagai pandangan dan membuahkan kesan pertama dalam persepsi penonton. Rupa mencakup berbagai aspek, yaitu segala sesuatu yang tampak di panggung. Hal ini antara lan meliputi pemain, tat arias, busana porperti, set dekor dan pencahayaan.

3.      Teater sebagai seni kolektif
            Teater sebagai seni kolektif artinya teater merupakan salah satu seni yang cukup istimewa, dalam proses pembuatan karya pun sangat panjang dengan berbagai latihan (fisik/mental) dengan melibatkan orang banyak atau berbagai kelomok yang membutuhkan kerja sama yang baik sehingga mewujudkan suatu karya seni yang maksimal.
            Adapun orang-orang yang terlibat langsung adalah actor/aktris, sutradara, produser, manager, art director dan penata teknis.
Teater merupakan karya seni yang cukup istimewa karena kisahnya yang menunjukan kehidupan didunia atau masyarakat sehari-hari (panggung dunia) yang dapat dinikmati oleh media audio visual. Teater juga karyya seni gabungan dari berbagai seni, yaitu seni gerak atau peran, seni suara dan seni sastra.


B.     Teater sebagai Imitasi Kehidupan

1.      Ciri-ciri teater sebagai imitasi kehidupan
a.         Plot atau alur cerita sebagai bentuk kehidupan manusia
b.        Adanya suatu action sebagai pelukisan hidup manusia
c.         Adanya hubungan bahasa pentas dan sastra
d.        Pemeran merupakan factor dominan (penokohan atau perwatakan)
e.         Konflik manusia merupakan dasar lakon
f.          Dialognys banyak berorientasi pada dialog hidup masyarakat

2.      Ciri-ciri peran dramatis dalam pertunjukan teater
a.         Peran merupaksnkreasi yang dilakukan oleh actor atau aktris
b.        Peran yang dibawakan bersifat alamiah dan wajar
c.         Peran disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa dan tujuan dari pementasannya

  1. Sumber cipta karya teater modern
Dalam teater modern jenis ceritanya diambil dari dunia modern. Musik,dekor dan property lainnya menggunakan teknik barat (akulturasi teknik tradisi dan teknik barat). Dalam teater ini penonton tidak hanya disuguhin pengetahuan baik atau buruk, indah atau jelek, canti atau buruk tapi juga ikut menyikapi dan melihat action.

C.     Struktur Teater Modern
  1. Struktur pertunjukan seni teater modern Indonesia
a.         Plot merupakan jalinan cerita atau kerangka awal hingga akhir yang merupakan jalinan konflik antara 2 tokoh yang berlawanan.
b.        Penokohan dan perwatakan
Penokohan erat hubungannya dengan perwatakan. Susunan tokoh adalah dafrtar tokoh yang berperan dalam drama. Penulis lakon sudah menggambarkan perwatakan tokohnya. Dalam keterkaitan penokohan dan perwatakan terdapat tokoh protagonis, tokoh antagonis dan tokoh pembantu.
c.         Dialog
Ciri khas suatu drama adalah naskah yang berbentuk percakapan atau dialog yang berbentuk lisan dan komunikatif dan bukan ragam bahasa tulis.
d.        Setting
Setting biasanya disebut latar cerita. Setting meliputi tiga dimensi, yaitu tempat, ruang dan waktu.
e.         Tema cerita
Tema merupakan gagasan pokok yang terkandung dalam drama. Tema berhubungan dengan premisdrama yang berhubungan dengan nada dasar dan sudut pandang pengarang.
f.          Amanat atau pesan pengarang
Amanat berhubungan dengan makna dari ksrya itu. Tema bersifat sangat lugas, objektif dan khusus sedangkan amanat bersifat kias, subjektif dan umum.

2.         Peranan penyutradaraan dalam menciptakan struktur penyajian teater
Sutradara yaitu orang yang mengoordinasikan segala anasir pementasan. Sejak latihan dimulai sampai pementasan selesai. Adapun tugas dan peranan sutradara adalah sebagai berikut:
a.         Memilih pemain
b.        Menjelaskan penafsiran lakon kepada pemain
c.         Menyusun rencana pembiayaan
d.        Mendiskusikan rancangan tata panggung, tata rias, dan tata cahaya
e.         Menyusun program teaterikal
f.          Melatih para pemain
g.         Mewujudkan lakon di atas pentas
h.         Memberikan dorongan moral dan mengamati pertunjukan selama pertunjukan  berlangsung
                                                  


D.       Persiapan Pementasan Teater

1.         Pemilihan peran
Aktor dan aktris merupan tulang pementasan. Pemilihan actor atau aktris biasanya disebut casting. Ada lima macam teknik casting yaitu:
a.         Casting by ability, yaitu pemilihan peran berdasar kecakapan atau kemahiran yang sama atau mendekati peran yang dibawakan.
b.        Casting by type, yaitu pemilihan peran berdasarkan atas kecocokan fisik pemain.
c.         Antitype casting, yaitu pemilihan peran bertentangan dengan watak dan ciri fisik yang dibawakan (berlawanan dengan watak dan cirri fisiknya sendiri).
d.        Casting to emotional temperament, yaitu pemilihan pemeran berdasarkan observasi kehidupan pribadi calon pemeran.
e.         Therapeutic casting, yaitu pemilihan pemeran dengan maksud untuk penyembuhan terhadap ketidakseimbangan psikologi dalam diri seseorang.
Untuk dapat memilih pemeran yang tepat, hendaknya pelatih drama membuat drama yang berisi inventarisasi watak pelaku yang harus dibawakan, baik secara psikologi, fisiologis maupun sosiologis.

2.    Mengadaptasikan karakter peran sesuai pilihan peran (sesuai casting)
Berperan adalah menjadi orang lain sesuai dengan tuntutan lakon drama. Sejauh mana keterampilan seseorang actor dalam berperan ditentukan oleh kemampuannya meninggalkan egonya sendiri dan memasuki serta mengekspresikan tokoh lain yang dibawakannya.
Hal yang harus diperhatikan oleh pemeran:
a.         Kreasi yang dilakukan actor atau aktris
b.        Peran yang dibawakan harus bersifat Alamiah dan wajar
c.         Peran yang dibawakan harus disesuaikan dengan tipe, gaya, jiwa dan tujuan dari pementasan.
d.        Peran yang dibakan harus diosesauikan dengan periode tertentu dan watak yang harus direpresentasikan.
Dalam adaptasi, actor akan memasuki tempo irama luar dan karakteristik luar, yang dapat didemonstrasikan dengan gerakan fisik. Sambil sekaligus menghayatinya dalam batin, kemudian harus ada kendali dan penyelasaian, ada disiplin dan etika, ada pesan dramatic dan ada logika, serta pertalian hubungan.

3.         Menunjukan pola permainan (blocking) gerak-gerak pokok, gerak tambahan, perpindahan pemain (movement), pengembangan, dan pemberian isi dalam suatu permainan peran.

Dalam seni peran setiap tokoh harus mampu memerintah badan, suara, emosi dan semua situasi dramatic. Ia harus mampu membantu dan mengontrol karakter.
Adapun contoh permainan (blocking) gerak-gerak pokok yang harus disiapkan oleh pemeran, yaitu:
a.         Latihan tubuh
b.        Latihan suara
c.         Observasi dan imajinasi
d.        Latihan konsentrasi
e.         Latihan teknik
Gerak tambahan yaitu gerakan yang dilakukan untuk melengkapi dan menyempurnakan ekspresi dari drama. Pepindahan pemain (movement) harus dilaksanakan secara anggun, gesture harus mampu memberi reinforcement (penguatan) bagi suaranya.
Dalam pengembangan dan pemberian isi dalam peran, pemeran yang baik (dalam aktingnya) yaitu mampu mendalami dan menjiwai peran yang diberikan padanya. Pada saat melakukan action juga mampu berakting mengembangkan cerita dengan pengayaan sendiri sehingga peran tak terkesan dibuat-buat rekayasa (jadi bersifat seperti alami).



E.        Mementaskan Dramatisasi Puisi, Dramatisasi Cerita atau Lakon Sederhana

1)        Memerankan karakterisasi peran
Karakter berkaitan erat dengan penokohan dan perwatakan. Watak, tokoh akan menjadi nyata terbaca dalam dialog dan catatan samping. Dalam susunan tokoh yang dijelaskan terlebih dahulu adalah nama, umur, jenis kelamin, tipe fisik, jabatan dan keadaan jiwanya. Berdasarkan peranan terhadap jalan cerita, terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut:
a.         Tokoh Protagonis, yaitu tokoh yang mendukung cerita.
b.        Tokoh Antagonis, yaitu tokoh penentang cerita.
c.         Tokoh Tirtagonis, yaitu tokoh pembantu (baik untuk protagonis maupun antagonis).
Berdasarkan peranannya dalam tokoh serta fungsinya, terdapat tokoh-tokoh sebagai berikut:
a.         Tokoh sentral, yaitu tokoh yang paling menentukan gerakan lakon. Tokoh sentral merupakan biang keladi pertikaian (protagonist dan antagonis).
b.        Tokoh utama, yaitu tokoh pendukung atau penentang tokoh sentral. Dapat juga disebut perantara tokoh sentral (tritagonis).
c.         Tokoh pembantu, yaitu tokoh yang memegang peran pelengkap atau tambahan dari mata rantai cerita.

2)        Mementaskan teater Nusantara
Pementasan teater merupakan kerja atau karya kolektif. Keberhasilan suatu pementasan tidak hanya ditentukan oleh sutradara, tetapi juga melibatkan berbagai unsure secara serentak dan kelompok yang mendukung pementasan. Adapun orang-orang yang terlibat dalam pementasan:
a.         Aktor atau aktris sebagai tokoh yang memerankan langsung cerita. Untuk memilih actor atau aktris yang sesuai sebelumnya melakukan casting
b.        Sutradara, yaitu pekerja teater yang bertugas memimpin actor atau aktris dan pekerja teknis dalam pementasan.
c.         Produser yang bertugas memberikan biaya pementasan
d.        Manager yang mengatur pelaksanaan pementasan.
e.         Penata pentas yaitu yang mengatur penghidupan peran di pentas, pengaturan pentas seperti pengaturan pentas (Stage), dekorasi (scenery), Tata lampu (lighting), tata suara (soundsystem), dan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknis pentas
f.          Penata artistic, yaitu yang mengatur secara artistic hal-hal yang banyak berhubungan dengan pemenyasan secara langsung, seperti tat arias (make up), tata busana (costum), tata musik dan efek suara (music dan sound effect).
Untuk mementaskan teater Nusantara, selain adanya kerja sama yang baik di segala pihak, kita pun harus menentukan cerita apa yang akan dimainkan. Hal tersebut berkaitan dengan cerita di Nusantara, misalnya Ande-ande Lumut, Si Kabayan, Jaka Tarup, Bawang Merah Bawang Putih, terjadinya Gunung Tangkuban Perahu, Danau Toba.

No comments:

Post a Comment